Komunitas pemuda di Kalimantan Timur(Kaltim) yang tergabung dalam Aliansi Kawal Kaltim berdiskusi memikirkan kewaspadaan atas potensi kecurangan pemilu 2024 sebagai bentuk kepedulian mewujudkan demokrasi yang jujur dan adil.
"Kami mengajak para pemuda untuk mengawal netralitas, transparansi, dan akuntabilitas hasil pemungutan suara di level presiden, DPD RI, DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kota," ungkap Koordinator Aliansi Kawal Kaltim, Aditta Pramesvara di Samarinda, Minggu.
Ia mengatakan bahwa pihaknya menolak praktik politik uang yang merusak etika, moral, dan integritas proses demokrasi.
Ia juga mengajak seluruh pemilih untuk bersinergi mengawal transparansi suara dan menjaga hak pilih rakyat agar Pemilu berlangsung tanpa intimidasi, ketakutan, atau keterpaksaan.
"Kami ingin Pemilu yang jujur dan adil, sesuai dengan aspirasi rakyat. Kami tidak mau ada kecurangan atau manipulasi suara yang merugikan salah satu pihak," ujar Aditta.
Selain itu, Aditta juga mengajak media massa di Kaltim untuk berperan aktif dalam mengawasi dan mewujudkan Pemilu damai tanpa hoaks, narasi pemecah belah, kampanye hitam, atau unsur SARA. Ia berharap media massa dapat memberikan informasi yang akurat dan independen kepada publik.
"Media massa adalah salah satu pilar demokrasi. Kami menghargai peran media massa dalam memberitakan fakta dan data yang benar, serta mengedepankan profesionalisme dan keseimbangan dalam pemberitaan," tutur Aditta.
Aditta juga mendesak penyelenggara pemilu untuk menjalankan tugasnya dengan adil dan berimbang, tanpa campur tangan atau keuntungan yang tidak adil dari pihak-pihak tertentu. Mereka juga menuntut penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggaran aturan pemilu.
"Kami memastikan bahwa setiap langkah dijalankan sesuai dengan prinsip-prinsip demokratis," tegas Aditta.
Sementara itu, Safran Achmad selaku inisiator Kawal Kaltim juga berharap kepada seluruh masyarakat yang terlibat dalam pengawasan suara pemilu 2024, bisa bekerja secara optimal di lapangan. Mengingat, perhitungan suara sangat vital sebagai transparansi ke publik.
Sementara itu, Safran Achmad selaku inisiator Kawal Kaltim juga berharap kepada seluruh masyarakat yang terlibat dalam pengawasan suara pemilu 2024, bisa bekerja secara optimal di lapangan. Mengingat, perhitungan suara sangat vital sebagai transparansi ke publik.
"Untuk para pemilih, mari kita bersinergi untuk mengawal transparansi suara, dan menjaga hak pilih rakyat agar pemilu bisa berjalan dengan lancar tanpa hambatan," ungkap Safran.
Aliansi Kawal Kaltim adalah kumpulan masyarakat Kaltim yang tergerak atas dasar kekhawatiran akan kecurangan Pemilu 2024. Mereka memiliki tujuan untuk menyelamatkan penghitungan suara pemilu berlandaskan transparansi, netralitas, dan akuntabilitas.
Sebelumnya, Aliansi Kawal Kaltim juga telah menggelar acara Tumbuk Caleg pada 8 Februari 2024, yang merupakan forum dialog antara calon legislatif dari berbagai partai politik dengan masyarakat. Acara ini bertujuan untuk mendengarkan dan mengadu gagasan antar caleg, serta memperkenalkan visi dan misi mereka kepada pemilih.
Aliansi Kawal Kaltim menggunakan tagar #KawalSuaraKaltim sebagai bentuk gerakan non partisan untuk melindungi dan mengawal suara Kaltim demi mewujudkan demokrasi sehat dan adil.