Penajam (ANTARA Kaltim) - Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) akan melakukan verifikasi terkait rencana Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara yang akan membuka Akademi Komunitas setara dengan diploma II di daerah itu.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Penajam Paser Utara, Khaeruddin Rabu mengatakan, tim dari Ditjen Dikti rencananya akan melakukan verifikasi pada Oktober 2013.
Akademi Komunitas tersebut kata Khaeruddin, rencananya akan membuka tiga jurusan yakni, Jaringan Informatika, Kehutanan dan Otomotif, dan dijadwalkan akan mulai menerimma mahasiswa baru pada tahun ajaran baru 2014.
“Proposal pendirian akademi komunitas ini sudah diserahkan kepada Ditjen Dikti dan pada Oktober ini tim Dikti akan turun ke Penajam untuk melakukan verifikasi. Rencananya akhir bulan ini,†katanya.
Rencana pembangunan Akedemi Komunitas itu kata Khaeruddin telah mendapat dukungan penuh dari Bupati Penajam Paser Utara Yusran Aspar.
"Bahkan, bupati juga sudah melakukan pertemuan dengan pejabat Ditjen Dikti guna membicarakan rencana pendirian akademi komunitas tersebut," katanya.
“Selain untuk mensurvei lulusan SMA/SMK verifikasi yang dilakukan tim Ditjen Dikti juga untuk melihat langsung tempat pembelajaran,†ujarnya.
Lulusan SMA/SMK di Penajam Paser Utara lanjut Khaeruddin, sangat antusias melanjutkan sekolah di akademi tersebut.
Kampus pembelajaran Akedemi Komunitas itu sementara akan menggunakan gedung SMA/SMK yang akan tetap disesuaikan dengan jurusan yang dibuka dan fasilitas yang dimiliki sekolah tersebut.
“Antusias siswa cukup tinggi, bila nanti akademi ini dibuka dan menerima mahasiswa baru. Kami akan gunakan ruang kelas SMK Negeri 2 dan SMK Pelita Gamma Penajam karena fasilitas sekolah itu cukup memadai untuk proses belajar mengajar,†ucapnya.
Namun demikian, tambah Khaeruddin, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Penajam Paser Utara tetap akan menyiapkan lahan untuk pembangunan Kampus Akademi Komunitas tersebut.
Bupati Penajam Paser Utara kata dia telah menyetujui penggunaan lahan seluas 6,5 hektare di kelurahan Lawe-lawe yang telah dibebaskan pemerintah setempat.
"Luas lahan tersebut sudah cukup memadai untuk membangun kampus. Kami belum bisa menghitung jumlah kebutuhan terkait besaran anggaran yang dibutuhkan untuk mewujudkan akademi ini, karena masih menunggu hasil verifikasi dari Ditjen Dikti,†jelasnya.
Kemungkinan menurut dia, anggaran APBD 2014 belum bisa dialokasikan namun untuk kebutuhan Akademi Komunitas tersebut, bisa disiapkan setiap saat dan
"Walaupun sudah berjalan, anggaran bisa disiapkan. Untuk mahasiswa yang diterima nantinya, diharapkan ada subsidi dari pemerintah sehingga mengurangi beban bagi mahasiswa untuk membayar uang berkuliahan,†ucapnya. (*)