Kutai Timur (ANTARA) - Penjabat Gubernur Provinsi Kalimantan Timur, Akmal Malik, memotivasi generasi muda di daerah itu untuk ikut berkiprah melakukan diversifikasi pangan dengan menjadi petani atau peternak milenial.
"Masyarakat Kaltim harus berterima kasih kepada Tuhan yang telah memberi sumber daya alam melimpah, seperti batu bara, minyak dan gas, namun tidak cukup hanya dengan itu. Kaltim dan anak-anak muda harus berani melakukan diversifikasi," kata Akmal Malik saat meninjau Wisma Embek Kemakmuran milik Widodo di Sangatta Selatan, Minggu.
Widodo sendiri mempercayakan pengelolaan peternakan kambing miliknya kepada sang putri yang lulusan S1 Manajemen, Dhean.
“Pilih mana, bekerja di tambang apa beternak,” buka Akmal kepada Dhean yang juga peternak milenial.
Sontak Dhean menjawab memilih beternak. Akmal sangat menghargai pilihan anak-anak muda untuk bertani, beternak atau berkebun. Sebab menurut dia, itu adalah pilihan yang realistis dan lebih memiliki prospek di masa depan.
“Tambang akan habis pada waktunya. Sedangkan kambing, sepanjang kita bisa kelola dengan baik, akan hidup terus dia (usaha berkelanjutan),” papar Akmal memberi ilustrasi.
Sementara itu, Dhean menyebut memiliki 300-400 ekor sapi di area kandangnya. Setiap bulan sekitar 50-100 ekor kambing dan domba bisa dijual.
Baca juga: Petani Kaltim makin sejahtera pada Maret 2024
“Kami juga melakukan persilangan di sini antara kambing yang memproduksi susu dan daging. Sehingga kami bisa dapat dagingnya, dapat juga susunya,” katanya.
Ia mengaku lebih memilih beternak ketimbang bekerja di perusahaan tambang karena dengan beternak dirinya bisa mendapatkan bonus kebahagiaan.
“Baru melihat kambing yang masih kecil-kecil kita sudah bahagia. Belum lagi bicara keuntungan ekonominya,” katanya.
Pemeliharaan kambing ini juga tidak memerlukan banyak tenaga kerja. Terpenting adalah manajemen plan dan kandang. Selain itu, mereka juga bisa mengolah keuntungan lain dari kotoran dan urine kambing.
“Di Bogor, urine kambing itu mahal sekali. Satu liter bisa sampai Rp40 ribu. Jangan salah, pupuk paling bagus itu urine kambing,” kata Dhean.
Bukan hanya dijual di Kaltim, kambing-kambing dari Wisma Embek Kemakmuran ini juga dikirim hingga provinsi tetangga, Kalimantan Utara.
Baca juga: Pj Gubernur: Petani Kaltim minim lakukan hilirasi produk pertanian
Pj Gubernur Kaltim ajak pemuda jadi petani dan peternak
Sabtu, 20 April 2024 20:02 WIB