Balikpapan (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui stasiun di Balikpapan mendeteksi adanya penurunan titik panas di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), dari 20 titik pada Rabu (13/12) menjadi 12 titik pada Kamis (14/12).
"Sebanyak 12 titik panas ini terdeteksi sepanjang Kamis kemarin mulai pukul 01.00- 24.00 Wita," ujar Koordinator Bidang Data Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan Diyan Novrida di Balikpapan, Jumat.
Informasi sebaran titik panas ini langsung disampaikan kepada pihak terkait, terutama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tingkat provinsi maupun kabupaten masing-masing, agar dapat dilakukan tindakan lebih lanjut.
Ia mengimbau seluruh elemen masyarakat membantu mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dengan tidak membuang puntung rokok sembarangan, termasuk tidak melakukan pembakaran saat membersihkan atau membuka lahan, karena daun dan ranting kering rawan menyebarkan kebakaran lebih luas.
Ia mengatakan saat ini sudah masuk musim hujan, tetapi masih ada sejumlah kawasan yang tidak terjadi hujan dalam beberapa hari terakhir, sehingga hal ini menyebabkan daun dan ranting kering mudah terbakar.
Dia mengatakan sebaran 12 titik panas itu tersebar di tiga kabupaten, yakni Penajam Paser Utara dua titik, Kutai Timur sembilan titik, dan Kabupaten Kutai Kartanegara satu titik.
Rincian per kecamatan, di Kabupaten Kutai Kartanegara satu titik di Kecamatan Loa Kulu. Di Penajam Paser Utara dua titik panas di Kecamatan Sepaku.
Di Kabupaten Kutai Timur dengan sembilan titik panas tersebar di empat kecamatan, yakni Bengalon enam titik, Sandaran, Sangatta Utara, dan Kecamatan Sangkulirang, masing-masing satu titik.
"Semua titik panas kemarin memiliki tingkat kepercayaan menengah," kata Diyan.
BMKG mendeteksi penurunan jumlah titik panas di Kaltim
Jumat, 15 Desember 2023 13:36 WIB
Sebanyak 12 titik panas ini terdeteksi sepanjang Kamis kemarin mulai pukul 01.00- 24.00 Wita