Marangkayu, Kaltim (ANTARA) - Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, Edi Damansyah optimistis Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) setempat mulai tingkat kabupaten, kecamatan, desa/kelurahan, mampu mendukung mewujudkan daerah ini sebagai lumbung pangan bagi bagi provinsi.
“Saya sangat yakin, banyaknya petani milenial di Kukar dan tergabung di KTNA, maka akan mampu mendukung mewujudkan Kabupaten Kukar sebagai lumbung pangan bagi Provinsi Kaltim,” kata Edi saat melantik pengurus KTNA Kecamatan Marangkayu di Marangkayu, Rabu.
Di periode Januari - September 2023 saja, Kabupaten Kukar berhasil memproduksi padi sebanyak 106,41 ribu ton gabah kering giling (GKG).
Padi sebanyak ini merupakan sumbangan paling besar di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dalam periode yang sama sebanyak 200,85 ribu ton (GKG). Ini berarti sisanya yang kurang dari 100 ton GKG, merupakan sumbangan dari sembilan kabupaten/kota lain di Kaltim.
Edi Damansyah yang juga Ketua KTNA Kabupaten Kukar ini melanjutkan, dengan bergabungnya para petani milenial ke KTNA, maka produksi pertanian dalam arti luas akan terus meningkat, sehingga ke depan Kukar bukan hanya menjadi lumbung pangan Kaltim, tapi juga nasional.
Ia melanjutkan, KTNA tingkat kecamatan hingga desa/kelurahan, melalui pendampingan oleh petugas penyuluh lapangan (PPL) dapat memotivasi para muda untuk terjun langsung dalam dunia pertanian baik tanaman pangan, perkebunan, hortikultura, peternakan, dan perikanan.
“KTNA kecamatan harus dapat mendorong para pemuda untuk terjun dan mengembangkan pertanian dalam arti luas, sehingga akan menjadi pemuda tani yang andal, kreatif, mandiri, maka kemudian bisa sejahtera,” katanya.
Peranan kelompok tani, kelompok wanita tani, serta Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S), katanya, harus dioptimalkan sebagai wahana para pemuda tani untuk magang.
"Saya ingin di setiap kecamatan sekurang-kurangnya ada satu P4S yang dapat menjadi pusat pelatihan dan keterampilan pada berbagai bidang pertanian dalam arti luas, mulai dari sistem budi daya sampai dengan pengolahan hasil atau penanganan pascapanen,” ujarnya.
Ia menyatakan, KTNA dapat menjadi mitra strategis pemerintah daerah dalam memberikan solusi yang cerdas dan meningkatkan perannya saat ini dan di masa mendatang, sebagai fungsi revitalisasi dan peran KTNA.