Tenggarong, Kaltim (ANTARA) - Program Karya Bakti TNI pada lima kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, oleh Kodim 0906/Kukar tahun ini, berhasil membangun jalan usaha tani sepanjang 52,52 kilometer (km) sehingga dapat mempermudah akses petani.
"Jalan yang dibangun oleh prajurit TNI memudahkan petani mengangkut hasil pertanian mereka. Termasuk memperlancar akses petani dalam perawatan tanaman maupun mobilisasi peralatan pertanian," kata Sekretaris Kabupaten Kukar Sunggono di Tenggarong, Kamis.
Selain berhasil membangun jalan usaha tani, dalam giat tersebut prajurit TNI juga berhasil membangun jembatan penghubung sebanyak 58 unit, kemudian pembangunan gorong-gorong untuk sistem irigasi pompa air sebanyak 123 titik.
Lima kecamatan sasaran Karya Bhakti TNI tahun ini merupakan kecamatan yang menjadi sentra pertanian di Kukar, yakni Kecamatan Tenggarong, Tenggarong Seberang, Sebulu, Muara Kaman, dan Kecamatan Loa Kulu.
Baca juga: Dandim 0906/Kukar ajak Ormas Petanesia rawat kebhinekaan
Berdasarkan data dan informasi yang ditemukan di lapangan, termasuk diskusi dengan petani, kata Sunggono, setidaknya ada enam masalah yang dihadapi petani dalam melakukan usaha taninya.
Enam masalah itu adalah pengairan (irigasi), jalan usaha tani, alat dan mesin pertanian (alsintan), pemasaran, regenerasi petani, dan akses memperoleh solar untuk operasional alsintan.
"Kami bersyukur karena dalam melakukan intervensi penyelesaian masalah tersebut, Pemkab Kukar mendapat dukungan penuh dari TNI, utamanya Kodim 0906/Kukar," katanya.
Sebelumnya, saat penutupan Karya Bhakti TNI dan Gerakan Nasional Ketahanan Pangan 2023, di area persawahan Bukit Biru, Tenggarong, Rabu (1/11), Sunggono juga mengatakan bahwa TNI memberikan kontribusi nyata dan dampaknya dapat langsung dirasakan oleh petani.
Baca juga: Pemkab Kukar gandeng Kodim 0906/Tgr wujudkan ketahanan pangan
Dalam kesempatan itu, Kasdam VI/Mulawarman Brigjen TNI Susilo mengatakan pembangunan infrastruktur pertanian oleh TNI tersebut dapat meningkatkan konektivitas dan produktivitas pertanian, dengan persawahan yang terdampak seluas 4.168, 34 ha dan hortikultura seluas 1.717,50 ha.
Dengan adanya jalan usaha tani, menekan biaya produksi pertanian dan mobilitas hasil tani senilai Rp4,12 miliar per tahun, karena adanya akses itu, petani tidak memutar menggunakan jalan lama.*