Paser (ANTARA) - Salah satu Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Paser, Produkalamku, memproduksi tepung mocaf yang bermanfaat bagi penderita diabetes karena memiliki kandungan kalsium yang cukup tinggi.
"Kandungan kalsiumnya tiga kali lebih banyak daripada terigu, sehingga bisa memperbaiki metabolisme glukosa penderita diabetes," kata pemilik UMKM Produkalamku, Endar Widiah Ningrum, di Tanah Grogot, Rabu (30/8).
Ia mengatakan tepung fermentasi singkong yang ia produksi tidak hanya bermanfaat bagi penderita diabetes tetapi juga penderita hipertensi, anak autis hiperaktif (ADHD), dan orang dengan masalah pencernaan (celiac desease).
"Mereka memang menghindari tepung-tepungan bergula," kata Alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB) itu.
Tepung mocaf Produkalamku, kata Widiah juga memiliki kandungan vitamin C yang memiliki kandungan fitoestrogen yang mencegah menopouse dini.
Lanjut dia, tepung mocraf itu diproses tanpa pemutih, tepung ini lebih mengembang saat digunakan, dan cocok untuk pembuatan kue.
Widiah menambahkan tepung mocaf, bisa digunakan pada seluruh jenis olahan pengganti terigu. Bisa buat memasak, membuat kue, roti, dan mie.
“Saya memperkenalkan tepung mocaf bisa menjadi alternatif pengganti tepung terigu. Saat ini sedang dilakukan memproses perizinan produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT)," katanya.
Lanjutnya, selain tepung mocraf, UMKM Produkalamku juga memproduksi Cocowa (Coklat Etawa) dan Kimchi.
Wadiah menambahkan usaha yang dia rintis dimulai saat pandemi Covid-19. Pemasaran produksi dari UMKM Produkalamku banyak dilakukan secara online.
Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop UKM) Kabupaten Paser, Yusuf, mengatakan pemerintah daerah terus melakukan pembinaan bagi UMKM dalam rangka meningkatkan kualitas produksi.
“Kegiatan pelatihan dan pembinaan, termasuk proses penerbitan PIRT kita terus lakukan,” kata Yusuf.
Dikemukakannya di Kabupaten Paser terdapat 45 ribu lebih UMKM yang memiliki andil bagi pergerakan ekonomi daerah.
“Pelaku UMKM harus terus dibina agar mampu mandiri dan meningkatkan kualitas produksi mereka,” kata Yusuf.