Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengungkapkan capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di atas 85 persen.
"Saya kira angkanya (TKDN) di atas 85 persen terkait pembangunan IKN Nusantara, tentunya nanti kita akan melihat kalau terdapat kebutuhan khusus yang memang kita tidak bisa produksi, sehingga kita terpaksa harus mengimpor. Namun, sejauh ini kita bisa melakukan konstruksi dengan seluruh material dan produk yang ada di Indonesia," kata Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja, di Jakarta, Rabu.
Menurut Endra, untuk TKDN memang cukup tinggi capaiannya, karena pembangunan IKN tidak banyak menggunakan produk dan material luar. Untuk sementara dari sisi material, pilihan teknologi, jenis bangunan, prasarana dan sarana yang dibangun memungkinkan untuk menggunakan produk-produk dalam negeri.
Sedangkan untuk tenaga kerja konstruksi IKN, Kementerian PUPR mencatat dari hampir 10.000 tenaga kerja konstruksi yang sekarang bekerja di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, sekitar 25 persen merupakan tenaga kerja lokal.
Sementara 75 persen lainnya merupakan tenaga kerja yang datang dari berbagai wilayah Indonesia, seperti dari Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan wilayah-wilayah lainnya.
Endra mengatakan, pembangunan IKN merupakan kesempatan bagus bagi tenaga kerja konstruksi untuk tetap bisa bekerja, terutama beberapa waktu lalu ketika terjadi masa pandemi COVID-19.
Endra menambahkan bahwa dampak kehadiran tenaga kerja konstruksi tersebut menimbulkan dampak positif yang terasa sampai ke desa-desa dan kampung-kampung yang berada di sekitar IKN. Sekarang sudah banyak tumbuh rumah makan, penginapan, dan jasa-jasa untuk pelayanan perkotaan.
IKN Nusantara dibangun untuk mencapai target Indonesia sebagai negara maju, sesuai Visi Indonesia 2045. Dibangun dengan identitas nasional, IKN akan mengubah orientasi pembangunan menjadi Indonesia-sentris serta mempercepat transformasi ekonomi Indonesia.