Samarinda (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mahakam Ulu (BPBD Mahulu), Kalimantan Timur, menguatkan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait untuk pencegahan hingga penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menghadapi kemarau.
"Secara umum di Kalimantan Timur pada Juli hingga Agustus masuk musim kemarau menurut BMKG. Sedangkan di Kabupaten Mahulu, bulan ini terkadang masih hujan. Tapi, kami tetap waspada terhadap kemungkinan karhutla," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Mahulu Agus Darmawan dihubungi dari Samarinda, Rabu.
Sejumlah pihak yang telah dan terus dilakukan koordinasi tersebut antara lain Dinas Lingkungan Hidup Mahulu, kepolisian setempat, hingga Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas), Komando Rayon Militer (Koramil) di tiap kecamatan hingga Bintara Pembina Desa (Babinsa).
Baca juga: BPBD Kabupaten PPU berhasil padamkan karhutla
Koordinasi dan komunikasi juga dilakukan dengan pemerintah desa/kampung, kemudian dengan kelompok tani untuk edukasi dan pembinaan dalam pengelolaan lahan pertanian yang diupayakan tidak ada pembakaran lahan atau meminimalisir pembakaran lahan.
BPBD Mahulu juga menyiapkan 16 personel sebagai antisipasi karhutla. Mereka melakukan pemantauan ke kawasan kehutanan dan pertanian secara berkala untuk mencegah dan menangani jika terjadi karhutla.
"Sebanyak 16 personel tersebut kerap melakukan patroli baik oleh tim sendiri maupun patroli bersama dengan Babinsa dan Bhabinkamtibmas, terutama di lahan sekitar Ibu Kota Kabupaten, yakni Ujoh Bilang guna memastikan kondisi lingkungan sekaligus melakukan edukasi ke masyarakat," katanya.
Baca juga: 21 titik panas terdeteksi di Kalimantan Timur
BPBD Mahulu, lanjut Agus, juga mengimbau masyarakat untuk hati-hati dan membuat sekat saat membakar sisa pengelolaan lahan pertanian. Tujuannya, sisa pengelolaan lahan yang dibakar tidak menjalar ke lokasi lain.
"Sebenarnya tidak boleh melakukan pembakaran saat mengelola lahan. Tapi, kebiasaan di sini memang begitu sehingga kami tidak melarang. Kami memberikan edukasi agar diminimalisir dan dibuat sekat," kata Agus.
Baca juga: Pemerintah antisipasi potensi kekeringan lewat pengadaan air bersih