Kepolisian Resor (Polres) Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menerjunkan 180 personel untuk melakukan pengamanan pemilihan kepala desa (Pilkades) di daerah berjuluk Benuo Taka itu, yang dijadwalkan berlangsung pada 29 Oktober 2023.
"Kami siap untuk mengamankan Pilkades, dan akan disiagakan sepertiga kekuatan atau sekitar 180 personel," tugas Kapolres Pemakan Paser Utara AKBP Hendrik Eka Bahalwan di Penajam, Minggu.
"Kami siap untuk mengamankan Pilkades, dan akan disiagakan sepertiga kekuatan atau sekitar 180 personel," tugas Kapolres Pemakan Paser Utara AKBP Hendrik Eka Bahalwan di Penajam, Minggu.
Polres Penajam Paser Utara memfokuskan pengamanan di setiap desa yang menyelenggarakan Pilkades rawan konflik, apalagi berbarengan dengan tahapan pemilihan umum (pemilu) 2024.
Koordinasi pengamanan Pilkades tersebut telah dilakukan dengan semua unsur, yakni TNI dan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara .
Penempatan jumlah personel di desa penyelenggara Pilkades, menurut dia, disesuaikan jumlah dusun dan tempat pemungutan suara (TPS) di desa bersangkutan.
Pelibatan personel tersebut, lanjut dia merupakan wujud kesiapan Polri dalam menjaga dan memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang kondusif.
Sebanyak 14 desa di Kabupaten Penajam Paser Utara bakal menggelar pemilihan kepala desa pada tahun ini, yakni Desa Sidorejo dan Giripurwa di Kecamatan Penajam, serta Desa Bangun Mulya di Kecamatan Waru.
Berikutnya Desa Labangka, Gunung Intan, Rintik, Gunung Mulia dan Desa Labangka Barat di Kecamatan Babulu, serta Desa Bumi Harapan, Argo Mulyo, Semoi Dua, Suko Mulyo, Karang Jinawi dan Desa Telemow di Kecamatan Sepaku.
Pemilihan kepala desa melalui beberapa tahapan sebelum pencoblosan, dan sejumlah tahapan Pilkades akan dimulai pada bulan Juli 2023.
Sejumlah tahapan tersebut, pembentukan panitia pemilihan kepala desa, pendaftaran dan seleksi bakal peserta Pilkades, verifikasi dan penyampaian data pemilih, serta penentuan jumlah pemilih.
Masyarakat dan semua pendukung pada Pilkades agar dapat melaksanakan dengan tenang, damai dan bisa menjaga lingkungan tetapi kondusif, demikian Hendrik Eka Bahalwan.