Narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas II A Samarinda, Kalimantan Timur sukses menghasilkan karya berupa kacamata kayu.
"Kacamata kayu karya warga binaan Lapas Narkotika Samarinda ini sangat menjanjikan," ujar Kepala Lapas Narkotika Kelas II A Samarinda Hidayat di Samarinda, Sabtu.
Ia mengatakan hasil karya tersebut bisa memiliki nilai jual, dan terbukti mendapat apresiasi dari Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Sofyan.
"Kacamata kayu ini menjadi salah satu unggulan di Lapas Narkotika Samarinda, karena hanya satu-satunya di Kalimantan Timur yang membuat kerajinan jenis ini" Ucap Kalapas.
Ia menyampaikan bahwa kegiatan tersebut bertempat di gedung kegiatan kerja, para warga binaan melakukan pembuatan kerajinan kacamata kayu yang bahan dasarnya menggunakan limbah kayu skate board.
Dengan keterampilan dan keahlian yang dimiliki serta pelatihan dari instruktur pihak ketiga yang bekerja sama dengan Lapas Narkotika Samarinda, para warga binaan dengan teliti dapat menciptakan sebuah karya.
"Kerajinan ini banyak dipesan oleh pihak luar termasuk tamu-tamu kedinasan hingga keluarga petugas, dan keluarga warga binaan yang berkunjung ke Lapas Narkotika Samarinda," pungkas Hidayat.
Selain itu, Lapas Narkotika Kelas II A Samarinda saat ini juga tengah membina Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dalam keterampilan mereka mengembangkan peternakan ayam petelur.
“Kami melakukan pembinaan mulai dari sekarang, ini nantinya sebagai bekal keterampilan mereka untuk mengembangkan ternak ayam petelur, setelah menjalani pembinaan selama di Lapas," kata Kepala Seksi Kegiatan Kerja Lapas Narkotika Samarinda Gunawan.
Ia menjelaskan, program pembinaan untuk melakukan usaha ternak ayam petelur bagi WBP tentunya akan bermanfaat setelah mereka selesai menjalani masa pidana dan kembali ke masyarakat sudah memiliki keterampilan usaha sebagai modal kerja.
Pada kesempatan itu Gunawan melakukan pemantauan di area Lapas Narkotika Samarinda, memantau perkembangan ternak ayam petelur yang dikelola oleh Warga Binaan Lapas Narkotika Samarinda.
Gunawan mengemukakan, Lapas Narkotika Samarinda, selain melakukan pembinaan terhadap peternakan ayam petelur, juga mempunyai Kolam Lele dan Gurami yang dikelola oleh Warga Binaan Lapas Narkotika Samarinda.
“Diharapkan dengan diberikan bekal sejumlah keterampilan selama di Lapas para warga binaan dapat bekerja maupun membuka usaha secara mandiri setelah mereka bebas nanti,” ucap Gunawan.
Dikemukakannya, program tersebut bagian dari Sarana Asimilasi Edukasi (SAE) dan pos pelayanan terpadu pembinaan masyarakat (Posyandu-Pas) di lingkungan Lapas, sebagai upaya meningkatkan kompetensi warga binaan.