Samarinda (ANTARA) - Kabupaten Kutai Kartanegara sepanjang 2022 diprakirakan menjadi daerah dengan produksi padi terbanyak di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), yakni mencapai 106.117,23 ton gabah kering giling (GKG) atau 61.725,02 ton jika dikonversi menjadi beras.
"Produksi padi Kaltim pada 2022 diproyeksi sebanyak 232.143,49 ton GKG atau 135.030,52 ton beras, dengan produksi terbanyak disumbang oleh Kabupaten Kutai Kartanegara," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Yusniar Juliana di Samarinda, Rabu.
Terbanyak kedua adalah produksi padi dari Kabupaten Paser yang sebanyak 43.936,39 ton GKG atau 25.556,41 ton beras, dan terbanyak ketiga adalah produksi dari Kabupaten Penajam Paser Utara yang sebanyak 42.590,08 ton GKG atau 24.773,28 ton beras.
Produksi padi Kaltim yang sebanyak 232.143,49 ton GKG tersebut, lanjutnya, berasal dari luas panen yang mencapai 57.542,23 hektare (ha) dari 10 kabupaten dan kota.
Sementara tiga kabupaten dengan luas panen tertinggi adalah Kutai Kartanegara dengan luas 26.444,70 ha, Penajam Paser Utara dengan luas 11.370,58 ha, dan Kabupaten Paser dengan luas 9.882,84 ha.
Ia melanjutkan, produksi padi yang sebanyak 232.143,49 ton GKG ini mengalami penurunan cukup tinggi hingga 5,12 persen atau turun sebanyak 12,53 ribu ton GKG ketimbang tahun 2021 yang sebanyak 244.677,96 ton GKG.
Penurunan produksi padi akibat dari luas panen yang menurun, yakni total luas panen padi pada 2022 diperkirakan 64.031,22 hektare (ha), mengalami penurunan sekitar 2.238,24 ha atau turun 3,38 persen ketimbang luas panen padi pada 2021 yang tercatat 66.269,46 ha.
Menurutnya, produksi padi tertinggi pada 2021 dan 2022 terjadi pada Maret, sementara produksi padi terendah pada 2022 terjadi pada November, dan produksi padi terendah pada 2021 terjadi pada Desember.
"Produksi padi pada Maret 2022 tercatat sebesar 53.736,59 ton GKG, sedangkan produksi padi pada November 2022 sebanyak 1.996,04 ton GKG," kata Yusniar.