Jayapura (ANTARA) - Pengurus Besar Persatuan Senam Indonesia (PB Persani) menantikan realisasi pusat latihan nasional yang sebelumnya pernah dijanjikan oleh pemerintah.
Lokasi pelatihan nasional yang terpusat itu dinilai semakin penting untuk mengasah atlet berkembang dan mematangkan kemampuannya terutama setelah melihat adanya bibit- bibit unggul lewat ajang PON Papua.
"Untuk sentralisasi, PB Persani hingga kini belum punya tempat sendiri. Mudah- mudahan rencana Kemenpora adanya bangunan khusus untuk tempat atlet- atlet latihan, khususnya atlet elit dapat terealisasi," kata Wakil Ketua II PB Persani Dian Arifin di Jayapura, Rabu.
Dian menyebutkan hingga kini lokasi latihan untuk para atlet senam pelatnas tersebar di beberapa titik di Indonesia sehingga saat ini pelatihan yang ada memang tidak terpusat.
Misalnya untuk senam artistik, para atlet pelatnas tersebar di tiga daerah yaitu DKI Jakarta, Riau, dan Jawa Timur.
Sementara untuk senam aerobik meski pelatihan sudah terpusat di DKI Jakarta namun belum berarti hal itu sudah maksimal.
"Kita perlu tempat latihan terpusat karena bagaimana pun kita tetap harus memperhatikan setiap atlet agar prestasi kita tetap bertahan. Dari PON saja ini bakat- bakat sudah keliatan, venue latihan untuk para atlet itu sangat penting," ujar Dian.
Kehadiran lokasi pelatnas yang terpusat pun dinilai bisa meningkatkan kualitas prestasi dari para atlet sehingga semakin banyak kejuaraan internasional yang bisa diikuti.
Senam merupakan salah satu olahraga yang banyak mencetak prestasi membanggakan bagi Indonesia sebut saja seperti raihan medali- medali di ajang multievent internasional SEA Games dan Asian Games.
Meski demikian, hingga kini belum ada tempat khusus yang diberikan untuk melatih para atlet itu secara terpusat.
Persani tunggu realisasi tempat pelatnas terpusat
Rabu, 13 Oktober 2021 9:05 WIB
Untuk sentralisasi, PB Persani hingga kini belum punya tempat sendiri. Mudah- mudahan rencana Kemenpora adanya bangunan khusus untuk tempat atlet- atlet latihan, khususnya atlet elit dapat terealisasi,