Samarinda (ANTARA) - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) menargetkan pergelaran Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dapat mendorong produk-produk andalan khas Kalimantan Timur mendunia.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Kemendes PDTT Harlina Sulistyorini mengatakan
produk artisan, seperti lidi kelapa sawit, lidi nipah, arang kayu, batik khas kaltim, manik-manik, makanan khas Kaltim menjadi salah satu produk unggulannya.
"Produk-produk unggulan di Kaltim inilah yang akan kami publikasikan atau akan go international. Mudah-mudahan berjalan dengan lancar dengan target yang kita harapkan," ujarnya di Samarinda, Senin.
Ia mengatakan, Gernas BBI yang melibatkan sejumlah kementerian/lembaga dan pihak swasta itu, merupakan wujud keberpihakan semua pihak dalam upaya percepatan pemulihan ekonomi.
"Jadi ini yang kami lakukan dan kita menjadi brand ambasador dan campaign manager bersama Pertamina dengan dibantu Bank Indonesia (BI) dan Pemprov Kaltim," katanya.
Gernas BBI itu bakal digelar pada Selasa (12/10) di Planery Hall Sempaja, Samarinda, Kaltim. Sejumlah produk-produk buatan dalam negeri akan dipamerkan dalam kegiatan itu, termasuk dari badan usaha milik desa (BUMDes) dan pelaku usaha kecil menengah (UKM) dari Kaltim.
Sedikitnya, empat BUMDes di Kaltim akan segera melakukan ekspor produk lidi dari nipah dan kelapa sawit ke Kanada, diharapkan menjadi langkah awal memacu ekonomi dari bawah.
Keempat BUMDes itu, yakni BUMDes Bina Mandiri, BUMDes Karya Prima, BUMDes Maranu, BUMDes Mekar Sejati yang semuanya berada di Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim.
Ia menjelaskan, produk lidi nipah dan lidi kelapa sawit itu dibeli oleh BUMDes di kisaran harga Rp2.000 dari perajin. Kemudian oleh masing-masing BUMDes, dikumpulkan dan disetor ke eksportir.
Pada tahap awal, produk yang diekspor oleh empat BUMDes itu sekitar 25 ton ke Kanada. Rencananya, dilakukan bersamaan dengan peluncuran Gernas BBI pada Selasa (12/10) itu.
Disampaikan, ekspor komoditi ini akan terus berlanjut secara berkala, bahkan akan dikembangkan untuk pemasarannya hingga ke India dan Bangladesh.