Balikpapan (ANTARA) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Pemerintah Kota Balikpapan, Kaltim, melanjutkan proyek jaringan gas (jargas) di Balikpapan dengan pola kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).
"Rencananya, dimulai 2021 ini hingga 2024 mendatang," kata Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud di Balikpapan, Kaltim, Rabu.
Untuk tahap awal, program jaringan gas ini akan menyasar lima kelurahan di Balikpapan yakni Graha Indah, Telaga Sari, Baru Ilir, Sepinggan, dan Manggar.
Setelah itu, program jargas akan dilaksanakan hingga ke 28 kelurahan di Balikpapan dengan total seluruhnya ada 190 ribu sambungan gas rumah tangga.
Untuk saat ini, pemasangan jargas masih di wilayah Balikpapan Tengah dengan sambungan rumah tangga mencapai 16 ribu.
Dari rumah tangga yang sudah memanfaatkan jaringan gas, konsumsi bahan bakar menjadi lebih hemat bila dibandingkan dengan menggunakan elpiji.
"Kami di rumah sebelum ada jargas ini, pakai dua tabung elpiji 3 kg per bulan atau sekitar Rp35.000. Belum lagi kalau langka, bisa tidak kebagian atau terpaksa beli mahal," kata Ny Sunarti, warga Jalan Panorama.
Dengan jargas, menurut dia, dirinya hanya membayar Rp21.000 per bulan untuk pola pemakaian yang sama. "Lebih praktis juga, tinggal buka di kompor," katanya.
Jargas di Balikpapan mendapat pasokan dari PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur, yang mengalirkan gas dari lapangan-lapangan di Teluk Balikpapan seperti Sepinggan.
Setelah gas diolah, lalu dipompakan ke jaringan pipa rumah tangga yang sudah dipasangi sejumlah katup pengaman.
"Aman. Sama seperti gas tabung, ada baunya, jadi kita tahu kalau ada gas bocor di rumah, langsung buka pintu jendela biar keluar dulu gasnya. Tapi, selama ini tidak pernah ada bocor," tambah Sunarti.