Samarinda (ANTARA) - Ketersediaan oksigen medis di Provinsi Kalimantan Timur, yakni sekitar 40 ton perhari, mulai terpenuhi karena sejumlah perusahaan dilibatkan untuk memenuhi kebutuhan oksigen medis itu.
"Alhamdulillah kebutuhan gas kita sudah lebih dari cukup per harinya. Sekitar 68 ton per hari sudah siap untuk didistribusikan ke rumah sakit di Kalimantan Timur," kata Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Timur, dr Padilah Mante Runa, di Balikpapan, Rabu.
Ia menghadiri rapat koordinasi dengan Kepala BNPB yang juga Ketua Satgas Covid-19 Nasional, Letnan Jenderal TNI Ganip Warsito, yang dipimpin Gubernur Kalimantan Timur, Dr Isran Noor, di Balikpapan, secara luring dan daring, Rabu.
Runa menjelaskan, dukungan awalnya hanya dari satu sumber perusahaan, yaitu PT Samator Gas, namun setelah dibentuk Satgas Oksigen Kalimantan Timur, maka berbagai perusahaan gas di Kalimantan Timur ikut membantu atas koordinasi Disperindagkop dan UMKM Kalimantan Timur.
Karena itu, ujarnya, dipastikan kebutuhan oksigen di setiap rumah sakit sudah bisa tercukupi. "Artinya, kelebihan oksigen ini memberi semangat bagi pasien Covid untuk tertangani dan sembuh," jelasnya.
Adapun perusahaan berkontribusi menyumbangkan oksigen, yaitu PT Samator, SBM, MGR, PT Kaltim Methanol Industri dan PT Pupuk Kaltim.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setprov Kalimantan Timur yang juga Pelaksana Harian Satgas Oksigen Kalimantan Timur, Jauhar Efendi, mengimbau pemasok atau pengusaha kesehatan untuk tidak menimbun tabung oksigen.
Jauhar mengingatkan, kondisi pandemi Covid-19 diperlukan dukungan moril dan semangat dari masyarakat, tak terkecuali para pemasok dan pengusaha.
Terutama untuk mendukung ketersediaan oksigen bagi pasien Covid. Sebab, sesuai informasi pemerintah pusat kebutuhan oksigen di Kalimantan Timur telah cukup.
"Jadi, jangan sampai di lapangan tak sesuai dengan apa yang disampaikan pemerintah pusat," kata dia,
Ketersediaan oksigen medis di Kalimantan Timur terpenuhi
Kamis, 5 Agustus 2021 4:58 WIB
Jadi, jangan sampai di lapangan tak sesuai dengan apa yang disampaikan pemerintah pusat,