Balikpapan (ANTARA) - Pemkot Balikpapan, Kalimantan Timur meneruskan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro terhitung 25 April hingga 9 Mei 2021.
“Selama ini PPKM berbasis mikro cukup efektif menurunkan angka penyebaran COVID-19 di Kota Balikpapan,” kata Wali Kota Rizal Effendi, dalam kesempatan hadir di Masjid Islamic Center dalam peringatan Nuzulul Quran, Rabu malam.
Dalam PPKM Mikro ini diaktifkan satuan tugas di tingkat rukun tetangga (RT) yang tugas utamanya menegakkan protokol kesehatan di lingkungan tersebut.
Di sisi lain, penerapan protokol kesehatan yang ketat itu memungkinkan banyak aktivitas ekonomi dimulai kembali. Pusat perbelanjaan, pusat kebugaran, taman umum, warung makan dan restoran, kedai kopi, bisa dibuka kembali walapun dengan pembatasan dan penerapan protokol kesehatan.
Pada kesempatan itu juga Wali Kota menyampaikan situasi penanganan kasus COVID-19 di Kota Balikpapan. Selain PPKM Mikro yang kembali diperpanjang, Wali Kota mengingatkan larangan mudik, dan kebijakan bahwa salat Id hanya diizinkan di musala atau masjid lingkungan saja.
“Di lapangan dan mengumpulkan orang banyak belum diizinkan,” kata Wali Kota lagi.
Hingga pertengahan pekan keempat April 2021 ini, sudah terjadi 16.011 kasus positif COVID-19 di Balikpapan, menyebabkan 574 orang meninggal dunia.
Satu diantaranya adalah wakil wali kota terpilih Thohari Aziz, yang bersama wali kota terpilih Rahmad Mas’ud tinggal menunggu hari pelantikan saja di bulan Mei mendatang. Thohari meninggal pada 26 Januari 2021 setelah 12 hari dirawat di RS Pertamina Balikpapan dalam usia 50 tahun.
Di sisi lain, sebagian besar pasien COVID-19 justru sembuh, atau mencapai 90 persen lebih, yaitu sebanyak 14.993 kasus.
“Sementara jumlah kasus aktif saat ini sebanyak 444 kasus, ada yang sedang dirawat di rumah sakit dan sisanya masih isolasi mandiri,” kata Wali Kota Rizal yang juga Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Balikpapan.