Sangatta, Kaltim (ANTARA) -
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Provinsi Kaltim, memberikan apresiasi tinggi kepada kelompok tani pembenihan ikan air tawar di salah satu desa Kabupaten Kutai Timur (Kutim).
"Apresiasi saya berikan bukan hanya karena melihat keberhasilan sekarang, tapi karena mendengar sejarah perjuangan memulai usaha ini," ujar Kepala DPMPD Provinsi Kaltim M Syirajudin saat mengunjungi pusat pembibitan ikan di Desa Teluk Singkama, Kutim, Rabu.
Pembenihan ikan air tawar ini berada di RT 01, Dusun Sangkima Raya, Desa Teluk Singkama, Kecamatan Sangatta Selatan, Kutim.
Ia salut dengan kelompok tani tersebut untuk membuat pembenihan ikan air tawar yang ide awalnya dicetuskan sejak beberapa tahun lalu, kemudian gagasan itu direalisasikan bersama dengan modal cukup besar, sehingga saat ini berhasil.
Apalagi diketahui modal awal yang saat itu mencapai Rp120 juta untuk mencetak 20 kolam ikan, dinilai cukup besar bagi ukuran petani, namun karena semangat kebersamaan sehingga terwujudlah 20 kolam ikan air tawar.
Dari 20 kolam tersebut kemudian sebagian untuk pembenihan dan sebagian lagi untuk pembesaran, sehingga kelompok tani tersebut memiliki dua keterampilan berbudidaya ikan.
"Saya berharap kelompok tani ini mengambil dua peran sekaligus, yakni sebagai pusat pembibitan ikan sekaligus menjadi pusat pemasaran ikan air tawar segar, sehingga ke depan Dusun Sangkima Raya dikenal masyarakat luas sebagai sentra ikan," ujar Syirajudin.
Sementara Hasan, Ketua Kelompok Tani Nusantara Dusun Sangkima Raya, mengatakan kolam yang ia kelola bersama anggotanya ini membibitkan beberapa jenis ikan tawar seperti ikan mas, gurame, nila, dan lele.
Di lokasi ini juga, namun di kolam yang berbeda pun dilakukan pembesaran jenis ikan yang sama. Untuk pemasaran bibit ikan maupun ikan hasil pembesaran pun mereka tidak khawatir karena sudah memiliki pasar tetap.
"Untuk kolam pembesaran, kami lakukan panen per enam bulan dengan produksi rata-rata 50 kilogram per panen. Untuk harga rata-rata Rp25 ribu per kg dengan pembeli dari Sangatta dan dari Bontang," kata Hasan.