Tarakan (ANTARA) - Pertamina EP Tarakan Field telah melakukan penanganan natural flow sumur PAM 235, berupa lumpur dan mengeluarkan aroma agak menyengat, sehingga dapat mengatasinya.
"Natural flow yang terjadi sejak Minggu (4/4), pukul 13.15 WITA, di sumur PAM-235 yang berlokasi di Kawasan Kampung Satu, Kota Tarakan," kata General Manager Zona 10 Regional 3 Pertamina Sub Holding Upstream Krisna, di Tarakan, Senin.
Pada pukul 14.00 WITA, tekanan dari dalam sumur sempat membesar, dan setelah Tim Tanggap Darurat Field Tarakan yang langsung bergerak menangani di lokasi, flow berangsur menurun.
"Benar bahwa ada flowing atau aliran cairan dari sumur PAM 235, dan kami segera tugaskan Tim Tanggap Darurat Field Tarakan melaksanakan prosedur penanganan seketika itu juga," kata Krisna.
Upaya penanganan itu, di antaranya melokalisasi area agar non-essential person tidak mendekati area sumur. Adapun untuk penyebab kejadian sedang diinvestigasi.
Dia menambahkan bahwa tim telah melakukan prosedur gas test di sekitar area sumur untuk memastikan tidak adanya risiko keselamatan, dengan hasil ambang batas nol persen atau aman dari gas berbahaya dan beracun.
"Selanjutnya, tim tanggap darurat terus melakukan upaya menghentikan flow sumur dengan memompakan lumpur pengeboran ke dalam sumur. Berkat prosedur penanganan yang dilakukan oleh tim tanggap darurat, tekanan sumur sudah dapat dikendalikan," ujar Krisna pula.
Tim tanggap darurat juga menyiagakan fire brigade dan fire truck di lokasi. Di samping itu, tim medis juga diturunkan di lokasi sumur untuk mendukung proses penanganan sumur. Tidak ada korban jiwa di dalam kejadian ini.
Sumur PAM-235 merupakan bagian dari sumur aktif Field Tarakan yang menghasilkan produksi sebesar 7 barel minyak per hari (bph).
Tarakan merupakan salah satu lapangan yang dikelola PHI dan termasuk ke dalam Zona 10. Berdasarkan data Sistem Operasi Terpadu (SOT) SKK Migas pada 4 April 2021 year-to-date, produksi minyak berada di angka 1.861 bph. Sedangkan produksi gas berkisar di angka 2,14 juta standar kaki kubik per hari.