Penajam (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur menyatakan produksi padi di wilayah tersebut selama 2020 menurun sekitar tiga persen dibandingkan pada 2019.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Surito Widarie ketika ditemui di Penajam, Selasa mengatakan, penurunan produksi padi sepanjang 2020 sekitar tiga persen itu dipengaruhi lahan sawah milik masyarakat pada periode tanam kedua tidak dimaksimalkan.
Dibanding 2019 lanjutnya, penanaman padi di empat kecamatan di Kabupaten Penajam Paser Utara mencapai sekitar 16.000 hektare sementara pada 2021 sekitar 14.000 sampai 15.000 hektare.
Namun Surito Widarie memastikan persediaan beras daerah tetap mengalami surplus sekitar 25.000 ton, kendati produksi padi pada 2020 mengalami penurunan.
"Persediaan beras lokal maupun luar daerah di awal 2021 surplus sebanyak 35.300 ton. Angka surplus sekitar 35.300 ton itu berasal produksi padi lokal ditambah produk beras dari luar daerah," kata Surito Widarie.
Persediaan beras tersebut tersimpan di gudang Bulog dan lumbung-lumbung masyarakat lanjutnya, dengan kebutuhan beras masyarakat sekitar 1.500 ton per bulan persediaan beras masih aman.
Terkait produk beras luar daerah masuk ke Kabupaten Penajam Paser Utara, tambahnya, sebab perdagangan beras tidak diatur seperti pupuk dan BBM (bahan bakar minyak).(ADV)