“Terima kasih atas peran yang sudah dilakukan Relawan Desa Lawan COVID-19 sepanjang yang secara mandiri membentuk Tim Relawan Desa Lawan COVID-19 dan melaksanakan program desa tanggap COVID-19,” sebut M Syirajudin, di Samarinda, Rabu (3/2).
Menurutnya Relawan Desa Lawan COVID-19 merupakan tim relawan desa yang dipimpin langsung kepala desa, sedangkan anggotanya adalah perangkat desa dan BPD, bidan desa, penggerak lembaga kemasyarakatan desa, serta para pendamping yang berada di desa, termasuk pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dan Babinkamtibmas serta Babinsa sebagai mitra relawan.
Dengan prinsip kerja gotong royong, Relawan Desa Lawan COVID-19 tidak mendapatkan honor dari Desa, karena Dana Desa hanya digunakan untuk membiayai operasional relawan.
Namun hasilnya luar biasa, hingga desember 2020 telah dilaksanakan sosialisasi hidup sehat di 794 desa, penyediaan tempat cuci tangan di tempat-tempat publik di 767 desa, penyemprotan disinfektan di 746 desa, Pos Gerbang Desa untuk mengendalikan mobilitas warga di 719 desa, pendirian tempat isolasi di 216 desa, dan sebanyak 569 desa telah melaksanakan pengadaan masker gratis untuk masyarakat.
“Tahun 2020 memang menjadi tahun yang tidak mudah bagi bangsa Indonesia, termasuk Warga Desa. Sejak awal tahun, Maret 2020, Pandemi COVID-19 mulai mempengaruhi desa-desa terutama di Kaltim. Sebagai upaya tanggap darurat, maka seluruh kebijakan prioritas penggunaan Dana Desa dialihkan untuk jaring pengaman sosial di Desa diantaranya Desa Tanggap COVID-19, Padat Karya Tunai Desa, serta BLT Dana Desa,”tandasnya.