Balikpapan (ANTARA) - Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi minta tolong Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk membantu menekan angka penularan COVID-19 di kalangan pekerja proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) atau proyek peningkatan kapasitas Kilang Balikpapan.
“Saya hubungi Pak Ahok Jumat lalu,” kata Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Balikpapan Wali Kota Rizal Effendi, Selasa. Rizal mengirim pesan lewat aplikasi whatsapp.
“Saya minta Pertamina grup lebih ketat lagi menerapkan protokol kesehatan, terutama yang diproyek RDMP, sebab banyak sekali pekerja RDMP yang terpapar COVID-19,” kata Wali Kota Rizal.
Hingga saat ini sudah 2019 pekerja yang positif COVID-19 dalam rentang waktu setahun wabah COVID-19 ini.
“Hasilnya, dalam pertemuan hari ini dengan jajaran direksi PT Kilang Mandiri Balikpapan (KMB), Pertamina siap menerapkan protokol kesehatan lebih tegas lagi kepada para pekerja proyek RDMP,” untuk Rizal.
PT KMB adalah perusahaan yang dibentuk Pertamina untuk menjalankan proyek RDMP di Balikpapan. Sesuai kelaziman di dunia jasa konstruksi, pekerjaan-pekerjaan tertentu kemudian diserahkan pengerjaannya kepada kontraktor yang berbeda-beda. Masing-masing kontraktor membawa karyawannya masing-masing.
“Pertamina janji untuk memberi sanksi kontraktor yang pekerjanya kedapatan mengabaikan protokol kesehatan,” kata Wali Kota.
Selain KMB, Pertamina Grup di Balikpapan terdiri dari sejumlah perusahaan yang populer maupun yang tidak. Yang melayani bisnis hulu migas seperti mencari minyak ataupun bisnis hilir atau menjual minyaknya.
Selanjutnya, kata Wali Kota Rizal, Pertamina juga akan mewajibkan 75 persen karyawan, terutama di luar RDMP, untuk Work From Home (WFH) atau bekerja di rumah saja.
Dalam laporan Satgas Penanganan COVID-19 Balikpapan, pada Senin 1/2 ini ada 35 orang yang positif terpapar COVID-19 berasal dari lingkungan pekerjaan Pertamina. Mereka menjadi bagian dari 111 pasien positif se Balikpapan.