Malinau (ANTARA Kaltim) - Nara sumber dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malinau Kalimantan Timur, Thomas Lasminto di Malinau, Minggu mengatakan, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebaiknya harus dimulai dari diri pribadi masing-masing.
Melalui PHBS, lanjut dia, maka upaya meningkatkan derajat kesehatan mayarakat di Kabupaten Malinau dapat diwujudkan. Langkah lain yang dapat ditempuh adalah melalui pembinaan kader posyandu.
Pada sosialisasi peningkatan kesehatan yang dilaksanakan di Balai Desa Malinau Hilir Kecamatan Malinau Kota itu, Sabtu (29/9), Thomas menegaskan PHBS hanya dapat terlaksanakan dengan baik apabila dilakukan dengan penuh kesadaran dan keikhlasan dalam diri masing-masing.
Artinya, kata dia, PHBS ini tidak dilakukan karena mendapatkan tekanan atau intimidasi, keterpaksaan serta akibat dari ketakutan semata. Sebab program PHBS terkait dengan derajat kesehatan masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
"Masalah PHBS ini bisa terwujud apabila partisipasi masyarakat ada didalamnya," ucapnya.
Mengenai PHBS ini, kata Thomas, sesuai dengan program Gerakan Desa Membangun (Gerdema) yang merupakan visi misi pemerintah Kabupaten Malinau. Sehingga perlu mendapatkan dukungan penuh dari seluruh masyarakat setempat.
Ia menyebutkan, terdapat lima elemen dalam pembentukan PHBS yakni dukungan dari kebijakan pemerintah, pengorganisasian masyarakat yang kuat, pendataan dan penilaian, perencanaan, intervensi dan monitoring serta evaluasi.
Selanjutnya, dia menegaskan menyangkut PHBS memiliki 10 indikator lagi yaitu bagaimana ibu hamil saat melahirkan mendapatkan pertolongan dari tenaga medis, bayi yang dilahirkannya harus diberikan ASI eksklusif selama dua tahun atau minimal pada 6 bulan pertama.
Ditambah lagi, sekeliling rumah tempat tinggal terbebas jentik nyamuk, cuci tangan dengan menggunakan sabun, tersedianya air bersih, memiliki jamban keluarga , makan makanan yang bergizi dan seimbang dan melakukan aktivitas olahraga setiap hari, katanya.
Perilaku terakhir yang mendukung PHBS, kata Thomas adalah senantiasa tidak merokok di dalam rumah. Asap rokok dapat berdampak buruk terhadap kesehatan anak-anak dan anggota keluarga lainnya yang tidak merokok.
Agar PHBS ini dapat berjalan maksimal, dia mengajak tim Penggerak PKK kecamatan berperan serta dengan membentuk organisasi atau kelompok di setiap desa. (*)