Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Perajin keranjang parsel Lebaran di Samarinda, Kalimantan Timur, beromzet hingga Rp100 juta.
Perajin keranjang parsel di Samarinda, Anis, Selasa, mengatakan bahwa pihaknya telah membuat 1.000 keranjang parsel pada Lebaran kali ini. Dan, semuanya sudah dipesan sejak 2--3 bulan sebelumnya
"Keranjang parsel yang saya buat harganya bervariasi. Untuk yang satu tingkat, saya jual Rp50 ribu, dua tingkat Rp75 ribu, dan yang besar, yakni tiga tingkat, harganya Rp115 ribu," paparnya.
Setiap menjelang Idulfitri, Anis mengaku kewalahan melayani permintaan sehingga perajin yang mempekerjakan tiga karyawan tersebut tidak melayani pembelian dalam partai kecil.
"Saya tidak melayani pembelian dalam jumlah kecil sebab jauh sebelumnya dari beberapa kabupaten/kota di Kaltim sudah memesan dalam jumlah besar," ungkap Anis.
Walaupun sangat sederhana, dia mengaku keranjang hasil buatannya banyak peminatnya, tidak hanya di Kota Samarinda, tetapi juga beberapa kabupaten/kota di Kaltim.
Dijelaskan Anis, bahannya hanya rotan dan cat, kemudian dirajut menjadi keranjang atau wadah yang biasanya digunakan sebagai tempat parsel.
"Memamg, kualitas buatan saya jauh berbeda dengan rajutan yang banyak dijual di Samarinda karena umumnya didatangkan dari Banjarmasin, Kalimatan Selatan," ujarnya.
Akan tetapi, lanjut dia, setiap tahun, khususnya menjelang Idulfitri dan Natal, pemesanan keranjang buatannya terus meningkat.
Keterampilan membuat rajutan rotan menjadi keranjang parsel itu, kata Anis, diperoleh dari orang tuanya.
"Usaha ini saya tekuni sejak kecil sebab orang tua saya juga dulu membuat kerajinan rotan seperti ini," kata pria berusia 40 tahun tersebut.
Namun, permintaan keranjang parsel itu lanjut Anis hanya berlangsung pada hari raya keagamaan.
"Jika Natal dan Tahun baru pesanan hanya berkisar 200 buah. Begitu pula, pada Imlek," katanya.
Pada hari biasa, kata dia, pihaknya hanya membuat rajutan rotan tempat duduk motor bagi anak-anak. Namun, hasilnya tidak seberapa sebab belum tentu dalam sepekan ada yang terjual.
"Jadi, hanya menjelang hari raya seperti ini saya bisa meraup untung untuk menutupi kebutuhan sehari-hari hingga hari raya berikutnya," katanya.
Menyinggung bahan baku, dia mengatakan bahwa semua bahan baku pembuatan keranjang parsel itu berasal dari Kabupatan Kutai Barat, katanya.
"Selama ini, bahan bakunya cukup tersedia, tetapi harganya saja yang terus naik," ungkap Anis. (*)