Samarinda (ANTARA) - Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Provinsi Kalimantan Timur kembali menyerahkan bantuan kebutuhan spesifik perempuan dan anak terdampak COVID-19, yaitu 75 paket untuk Kota Bontang dan 84 paket Kabupaten Kutai Timur.
“Jika kebutuhan spesifik ini tidak terpenuhi, maka menganggu kesehatan, fungsi reproduksi dan tumbuh kembang," kata Kepala Dinas KP3A Kaltim Hj Halda Arsyad di Samarinda, Sabtu.
Ia mengatakan pada masa pandemi COVID-19 saat ini, banyak perempuan dan anak dari kelompok rentan terdampak yang terabaikan dalam pemenuhan kebutuhan spesifiknya, seperti ibu hamil dan menyusui, anak, penyandang disabilitas, lansia dan perempuan kepala keluarga.
Menurut Halda Arsyad, pemenuhan kebutuhan spesifik itu merupakan implementasi dari aksi Gerakan Bersama Jaga Keluarga Kita (BERJARAK) yaitu memenuhi hak perempuan dan anak.
BERJARAK diinisiasi Kemen PPPA sejak April lalu dengan melibatkan kelompok kerja (Pokja) daerah serta berbagai mitra di seluruh provinsi dan kabupaten/kota.
Dijelaskannya, melalui aksi kedua BERJARAK ini, provinsi diberi mandat untuk memenuhi kebutuhan spesifik perempuan dan anak, seperti susu, makanan tambahan bergizi, vitamin, pembalut, diapers untuk balita maupun lansia, dan lainnya tergantung kebutuhan di setiap daerah.
"Pemenuhan kebutuhan spesifik ini, bersumber dari 70 persen dana dekonsentrasi Kemen PPPA,” paparnya.
Mengingat keterbatasan anggaran ujarnya, penyaluran bantuan berdasarkan data terpilah perempuan dan anak yang dihimpun tim kerja Gerakan BERJARAK kabupaten dan kota.
“Kami harap paket pemenuhan kebutuhan spesifik ini meringankan beban penerima manfaat dalam situasi yang sulit ini,” harap Halda.