Samarinda (ANTARA) - Anggota Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Timur Nidya Listiyono mendorong para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk mengadopsi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai penunjang peningkatan pendapatan.
Menurut Nidya Listiyono penerapan teknologi sangat berpotensi mendongkrak omzet pelaku usaha, dengan cara pemasaran melalui media daring.
" Perkembangan teknologi pemasaran saat ini tidak cukup dengan memasarkan produk secara offline dengan memiliki gerai ataupun toko saja, tapi pelaku usaha bisa memaksimalkan penjualannya melalui online," jelasnya.
Dia menjelaskan bahwa jangkauan pemasaran tidak terbatas pada konsumen yang melintasi atau berada di sekitar tempat usaha tersebut.
"Namun, harus dibarengi dengan pemasaran online. dan dengan memadukan keduanya, maka diyakini akan membuka pasar yang lebih luas,” jelasnya.
Politisi asal dapil Samarinda ini juga mengatakan bahwa pelaku usaha skala menengah ke bawah lokal harus lebih mengenal dan menguasai teknologi informasi.
Karena saat ini, UMKM harus sudah beralih pada dunia digital dalam menyebarkan luaskan informasi produk dan promosi lainnya.
"Pemasaran digital lebih menguntungkan karena bisa lebih hemat biaya, cepat dan gampang dikenal secara luas," jelasnya.
Dia berharap para pelaku industri sudah mulai peka dengan kemajuan jaman, karena penerapan pola tradisonal secara perlahan akan terkikis dan akhirnya tergilas dengan para pelaku usaha yang memanfaatkan dunia digital.
" Para pelaku usaha harus bisa mengikuti kemajuan teknologi dan memanfaatkan teknologi dengan baik. Dengan teknologi, pelaku UKM bisa menjaring konsumen lebih luas lagi,” kata politisi Golkar ini.
Namun, lanjtnya, tetap harus ada standar tertentu yang harus dipenuhi oleh pelaku usaha jika menggunakan teknologi informasi dalam mengembangkan usahanya, diantaranya memberikan informasi produk dengan lengkap. Sertakan data sesuai produk. Jangan ada rekayasa yang bisa menghilangkan kepercayaan konsumen.
Selain itu, pelaku usaha juga harus memperhatikan kemasan produk yang dijual. Makin menarik kemasan makin baik.
"Jika produk yang dipromosikan tidak memenuhi standar tersebut, kemungkinan tidak akan dilirik lagi karena tidak bisa dipercaya,” jelasnya.