Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui instansi terkait akan mendokumentasikan berbagai warisan budaya daerah dalam bentuk digital sehingga peninggalan leluhur itu dapat dinikmati masyarakat luas sampai kapanpun.
"Saat ini memang sudah ada berbagai warisan budaya yang dibukukan, namun untuk melengkapi sekaligus mengamankan warisan budaya itu, perlu dokumentasi dalam bentuk digital," kata Kepala Badan Perpustakaan Kaltim Hj Sri Sulasmi di Samarinda, Rabu.
Menurutnya, rencana pendokumentasian dalam bentuk digital itu dilakukan karena Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) telah ditetapkan pemerintah pusat sebagai Center of Excellence Borneo, atau sebagai Pusat Informasi Budaya untuk wilayah Kalimantan.
Dia mengakui bahwa rencana digitalisasi yang dimulai pada 2013 merupakan langkah yang terlambat, namun demikian hal itu bukan masalah karena lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali.
Keterlambatan itu terjadi lantaran SK tentang penunjukan Kaltim menjadi Center of Excellence Borneo baru diterima dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 2012 sehingga rencana dokumentasi digitalisasi baru dapat dianggarkan mulai 2012 untuk program kerja 2013.
"Kami ingin pada 2012 sudah mulai melakukan digitalisasi kebudayaan, namun belum memiliki dasar untuk melakukannya. Setelah turun SK tentang Center of Excellence Borneo bagi Kaltim, baru kami punya dasar kuat untuk penganggarannya," ujarnya.
Dia berharap pada 2013 didukung penganggaran yang memadai agar programnya bisa berjalan, sehingga rancangan yang telah dibuat dapat dimaksimalkan.
Bagi Kaltim, lanjutnya, penetapan sebagai Center of Excellence Borneo ini merupakan kepercayaan yang membanggakan, sekaligus menjadi tugas berat yang harus dijalankan dengan baik.
Untuk menyukseskan Center of Excellence Borneo itu, lanjutnya, tentu tidak bisa langsung seluruh unsur kebudayaan di wilayah Kalimantan digarap sekaligus, namun harus dilakukan bertahap dan disesuaikan dengan anggaran yang ada.
Untuk itu, pada 2013 akan dimulai pendokumentasian ke bentuk digital dari wilayah Kaltim lebih dulu, kemudian secara perlahan dilakukan ke arah yang lebih luas, yakni seluruh Kalimantan.
Hal yang akan dilakukan pada 2013 sudah dalam perencanaan, yakni dimulai dari mengubah ke sistem digital tentang koleksi warisan budaya berbentuk tulisan tangan (manuskrip) di empat kabupaten di Kaltim yang memiliki lokasi eks kerajaan.
Lokasi itu antara lain eks Kerajaan Kutai Kartanegara, eks Kerajaan Gunung Tabur dan Kerajaan Sambaliung di Kabupaten Berau, eks Kerajaan Tanjung Palas di Kabupaten Bulungan, dan eks Kerajaan Paser Belengkong di Kabupaten Paser.
Beberapa manuskrip dan warisan budaya lain di sejumlah eks kerajaan tersebut, perlu ditelusuri keberadaannya untuk disimpan dan dialihmediakan dalam bentuk digital, tujuannya adalah agar generasi mendatang tidak kehilangan warisan leluhurnya.
Kaltim merupakan salah satu dari enam daerah di Indonesia yang ditetapkan sebagai Center of Excellence Borneo. Pertama adalah Perpustakaan Pekanbaru, Provinsi Riau, sebagai pusat informasi kebudayaan Melayu.
Kemudian Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai Center of Exellence untuk kebudayaan Jawa, Makassar sebagai Center of Exellence kebudayaan Ternate, Tidore, Bau-Bau dan sekitarnya.
Kemudian Denpasar sebagai Center of Exellence kebudayaan Bali, NTB dan NTT. Kelima adalah Papua sebagai Center of Exellence kebudayaan Melanesia, dan Provinsi Kaltim sebagai Center of Exellence kebudayaan wilayah Kalimantan. (*)