Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Sejumlah daerah di Provinsi Kaltim menyatakan siap menggelar operasi pasar (OP) untuk menyetabilkan harga menjelang Ramadhan, ujar Kabid Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kaltim, Rodi Ahnadi.
"Baru-baru ini kami telah menggelar rapat dengan dinas terkait di daerah-daerah, di antara yang kami bicarakan adalah mengenai rencana OP karena sekitar 19 Juli nanti masuk bulan puasa," kata Rodi Ahnadi di Samarinda, Sabtu.
Selanjutnya, pihaknya bersama instansi terkait di daerah juga akan melanjutkan rapat koordinasi pada 3 Juli di Samarinda. Rapat ini di antaranya menetapkan jadwal rencana OP di daerah masing-masing, di samping juga membicarakan mengenai penambahan stok komoditi.
Dalam operasi pasar tersebut, lanjut dia, ada beberapa komoditi utama yang akan dijual dengan harga standar, seperti beras, tepung terigu, minyak goreng, gula, dan beberapa kebutuhan lain untuk makan sehari-hari.
Operasi Pasar akan dilakukan dengan melibatkan distributor atau agen. Hal ini tiap tahun sering dilakukan Disperindagkop Kaltim maupun di kabupaten dan kota, sehingga masing-masing daerah sudah memiliki jaringan dengan distributor terkait.
Hingga saat ini, lanjut dia, stok berbagai komoditas yang tersebar di Kaltim masih aman untuk dua hingga tiga bulan ke depan. Seperti stok beras yang berada di Dolog sebanyak 16.721 ton dan di Non Dolog sebanyak 39.352 ton, sehingga total persediaan beras mencapai 56.073 ton.
Jumlah ini belum termasuk beras milik petani lokal yang sedang dan akan panen karena saat ini ada beberapa daerah yang melakukan panen. Jumlah ini juga belum termasuk stok beras milik masyarakat umum dan masyarakat petani lokal.
Untuk stok beras yang ada di Dolog, digunakan untuk jatah TNI, Raskin, operasi pasar, dan sebagai cadangan pemerintah jika sewaktu-waktu ada bencana, misalnya musibah kebakaran, banjir dan lainnya.
Kemudian stok gula pasir juga masih aman karena saat ini persediaannya mencapai 4.027 ton, stok minyak goreng mencapai 4.027, susu 3.362 ton, tepung terigu 3.779 ton, telur ayam 3.226 ton, daging ayam 1.932 ton, daging sapi 1.423 ton, dan garam beryodium 1.638 ton.
Mengenai harga, lanjut dia, dalam beberapa minggu ini ada yang mulai naik dan ada yang masih stabil, misalnya beras masih tetap Rp10.000 per kilogram (kg) untuk merk Teratai, kemudian gula putih dengan merk Gulaku dari Rp13.000 naik menjadi Rp13.600 per kg.
Selanjutnya, gula dalam negeri dari Rp12.200 naik menjadi Rp13.500 per kg, minyak goreng Bimoli Spesial masih bertahan pada Rp16.500 per liter, dan daging ayam boiler dari Rp29.000 naik menjadi Rp32.000 per kg. (*)