Balikpapan (ANTARA) - Pejabat lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur tidak mengadakan gelar open house secara massal di rumahnya pada Lebaran (Idul Fitri) 1441 Hijriyah 24-25 Mei 2020 karena ancaman COVID-19 yang menyebabkan protokol kesehatan menghadapi pandemi itu masih berlaku.
“Perayaan Idul Fitri tahun ini memang berbeda, tapi sama sekali tidak menghilangkan maknanya meski tanpa 'open house',” kata Wakil Wali Kota (Wawali) Balikpapan Rahmad Mas’ud, Senin di Balikpapan.
Menurut dia Idul Fitri atau kembali bersih suci setelah menjalani ibadah Ramadhan dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi, kemudian saling memaafkan terutama dengan orang-orang terdekat, biasanya dilakukan cara bersilaturahmi dan bermaafan.
Namun, karena saat ini dalam masa pandemi, kata dia, kegiatan bersilaturahmi dan bermaafan bisa dilakukan melalui teknologi.
“Zaman sudah maju sekarang, maka silaturrahmi pada Idul Fitri bisa memakai 'video call' atau konferensi video,” katanya.
Ia menegaskan jika pun menerima tamu maka harus tetap menjalankan protokol COVID-19, yakni semua diwajibkan mengenakan masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak dengan orang lain.
“Jangan membuat kerumunan,” katanya.
Karena itu, ia mengingatkan untuk tetap mengikuti arahan dan petunjuk pemerintah meskipun jumlah pasien positif COVID-19 sudah mulai berkurang, namun pandemi itu masih berlangsung.
“Dengan mengikuti petunjuk protokol kesehatan berarti kita telah ikut serta membantu para dokter dan tenaga medis yang kini tidak bisa merayakan Lebaran karena harus bertugas. Beruntung bagi kita yang masih bisa berkumpul dengan keluarga meskipun terbatas,” katanya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada kaum Muslimin Kota Balikpapan yang bersama-sama terus berikhtiar memutus mata rantai penyebaran COVID-19, dengan tetap beribadah meskipun harus mengikuti protokol COVID-19 tersebut.
“Semoga kegembiraan meraih kemenangan ini bisa menjadi penyemangat menghadapi wabah COVID-19 ini sambil kita terus bersama-sama berjuang memutus penyebarannya,” demikian Rahmad Mas'ud