Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo mengatakan perencanaan pembangunan tahun 2021 harus adaptif dengan situasi yang dihadapi saat ini, sebab segala sesuatu yang dikerjakan saat ini menjadi fondasi tahun berikutnya.
"Perencanaan pembangunan tahun 2021 harus betul-betul adaptif dengan perkembangan situasi yang kita hadapi saat ini. Apa yang kita kerjakan tahun ini akan memberikan fondasi bagi tahun yang akan datang," ujar Presiden dalam arahannya di acara Peresmian Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional Tahun 2020 yang diselenggarakan melalui video konferensi di Jakarta, Kamis.
Presiden mengatakan tahun ini pemerintah telah melakukan penyesuaian-penyesuaian target pembangunan, seperti realokasi dan refocusing belanja secara besar-besaran.
Pemerintah juga telah menggeser prioritas kepada tiga hal yaitu bidang kesehatan, jaring pengaman sosial bagi warga miskin dan stimulus ekonomi bagi pelaku usaha untuk mencegah PHK.
Presiden menekankan Indonesia harus menyiapkan berbagai skenario, mulai dari yang paling ringan, sedang hingga berat.
Dengan berbagai skenario itu harus disiapkan langkah-langkah mitigasi, baik mitigasi dampak kesehatan dan maupun dampak ekonomi sekaligus langkah-langkah pemulihan jika penyebaran COVID sudah bisa dikendalikan.
"Saya meyakini Insya Allah dengan kedisplinan, dengan kecepatan dan ketepatan langkah-langkah kita, kita bisa melewati situasi yang berat ini," ujarnya.
Presiden juga menekankan situasi pandemi memberikan kesempatan bagi bangsa untuk melihat apa yang perlu diperbaiki, apa yang perlu di-reform atau diperbarui dan apa yang harus segera dipulihkan.
"Dalam soal reform pada masa pandemi ini kita harus melihat seberapa kuat ketahanan sosial, seberapa kuat ketahanan ekonomi kita, seberapa kuat ketahanan pangan kita, seberapa besar ketergantungan kita kepada negara lain dan dalam situasi seperti ini kita bisa melihat dan menghitung lagi berbagai potensi di dalam negeri yang kita miliki yang belum kita terkelola," jelasnya.