Muhajir Menteri Pertama Kunjungi Rumjab Sejak Hadi Jadi Wagub

Samarinda (ANTARA) - Kehadiran Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Prof. Dr. H. Muhajir Effendi MA., disebut menjadi menteri pertama mengunjungi Rumah Jabatan (Rumjab) sejak Hadi Mulyadi diamanahi sebagai Wakil Gubernur Kaltim.

"Tentu ini menjadi suatu kehormatan. Terlebih kedatangan kali ini sekaligus menghadiri Tausiyah Kebangsaan bersama warga Muhammadiyah Kaltim dan Kaltara dengan penceramah Ketua PP Muhammadiyah Prof. Dr. H. Haedar Nashir, M.Si.," sebut Wagub Hadi Mulyadi saat menyampaikan sambutan selamat datang sebelum Tausiyah Kebangsaan, di Runjab Wagub Kaltim, Rabu (18/12) malam.

Dia berharap kedatangan dua tokoh pusat Muhammadiyah ini dapat memberikan arahan sebagai oleh-oleh bagi masyarakat Kaltim.
Khususnya warga Muhammadiyah agar bisa ikut berpartisipasi membangun Kaltim.

Haedar Nashir pun mengapresiasi kesediaan Wagub Kaltim menjadikan rumjabnya sebagai tempat pelaksanaan Tausiyah Kebangsaan. "Bersyukur dulu mendengar ini hanya sebagai Rumjab Wagub. Sekarang lebih menjadi rumah rakyat. Termasuk wahana pelaksanaan majelis," akunya.

Lebih lanjut, dia menyebut dalam beragama harus sesuai fitrahnya. Berupaya melaksanakan yang besar dan meninggalkan urusan kecil untuk diperdebatkan.

 "Tugas membangun peradaban jauh di atas segalanya. Semangat keberagamaan yang tinggi harus dikaitkan dengan semangat membangun peradaban," sebutnya.

Jangan sampai karena sibuk mengurusi hal kecil membuat perdaban yang urusan besar menjadi mundur lalu tertinggal.

Kedatangan Menko PMK sendiri dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Provinsi Kaltim. Kunjungan kerja tersebut diawali menghadiri pengajian bersama Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir, makan malam bersama, dan Tausiyah Kebangsaan Perserikatan Muhammadiyah, di Kediaman Wakil Gubernur Kaltim, pada Rabu (18/12) malam.

Pada Kamis (19/12) pagi, Menko PMK terlebih dahulu melakukan Peresmian Gedung Ir. H. Juanda dan Peletakan Batu Pertama Gedung Bung Karno di Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur, di Samarinda.

Kemudian dilanjutkan perjalanan menuju Kecamatan Sepaku untuk diskusi bersama masyarakat setempat. 

Tujuan utamanya ingin meninjau pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan desa di wilayah Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara yang merupakan lokasi pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) baru.