Balikpapan (ANTARA) - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi berharap gangguan kabut asap pada dunia penerbangan Tanah Air sudah bisa diatasi dalam dua pekan ke depan.
“Semua sudah turun dan mengupayakan yang terbaik. Bapak Presiden juga sudah turun sendiri,” kata Menhub Budi di Balikpapan, Kamis petang.
Dilaporkan di Riau, modifikasi cuaca yang dilakukan sudah berhasil membuat hujan turun di Dumai. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dengan dibantu TNI Angkatan Udara menyemai garam di awan untuk membuatnya berkumpul dan kemudian jatuh sebagai hujan. BNPB juga menyemai garam di atas Katingan, Kalimantan Tengah.
Selain di Kalimantan Tengah, kebakaran lahan juga terjadi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara. Asap pun mengganggu penerbangan dari dan ke Bandara Supadio Pontianak, Bandara Tjilik Riwut di Palangkaraya, Bandara Sjamsuddin Noor di Banjarbaru, Bandara Aji Pangeran Temenggung (APT) Pranoto di Samarinda, Bandara Kalimarau di Tanjung Redeb-Berau, Bandara Robert Atty Bessing di Malinau, dan Bandara Juwata di Tarakan.
Penerbangan ke bandara-bandara tersebut pun ditunda, dialihkan, atau dibatalkan sama sekali. Maskapai Lion Air bahkan mengalihkan seluruh penerbangan dari dan ke Bandara APT Pranoto di Samarinda yang tertutup asap ke Bandara Sepinggan di Balikpapan.
Di Bandara Sepinggan sendiri, meski tidak mengalami gangguan asap, tapi terdampak dari penerbangan-penerbangan yang ditunda, dialihkan, atau dibatalkan tersebut.
Sampai Kamis setidaknya sudah 1.500 penumpang gagal terbang dari Sepinggan karena bandara tujuannya tertutup kabut.
“Kalau asap sudah menyelimuti bandara dan membuat jarak pandang terbatas, maka tidak bisa lagi terbang atau mendarat di situ karena berbahaya,” jelas Menhub.
Menteri Perhubungan melakukan kunjungan kerja ke Balikpapan sepanjang pagi hingga sore.
Bersama Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, Menhub Budi meninjau kemajuan pembangunan jalan tol Balikpapan-Samarinda dari udara dengan menumpang helikopter, lalu ke barat terbang di atas Mentawir di tepi timur bagian hulu Teluk Balikpapan, hingga melihat kawasan Sepaku-Samboja yang bakal menjadi lokasi ibukota negara yang baru, dan mendarat di Pelabuhan Petikemas Kariangau untuk melihat aktivitas di pelabuhan itu, dan kembali ke Bandara Sepinggan menjelang waktu salat Ashar waktu setempat.
Menhub juga membuka diskusi kelompok mengenai perencanaan fasilitas transportasi di ibukota negara yang baru nanti.
Ia menegaskan keruwetan Jakarta yang saat ini menyandang Daerah Khusus Ibukota tidak akan turut dipindahkan ke ibukota yang baru di Kalimantan Timur.
“Kita rancang kota baru ini dengan sebaik-baiknya. Untuk transportasi, misalnya, diutamakan transportasi umum, apakah MRT, LRT, bus listrik,” jelas Menhub.