Samarinda, (ANTARA News Kaltim) - Komandan Pusat Pelatihan Daerah (Puslatda) PON Kalimantan Timur, Zuhdi Yahya, mengatakan, dari 39 cabang olahraga yang dipersiapkan untuk mengikuti PON XVIII-2012 di Riau, tidak semua dipusatkan pada Puslatda Sempaja Samarinda.
"Tercatat ada enam cabang olahraga yang tidak ikut dalam Puslatda Sempaja Samarinda yakni Boling, squash, menembak, layar, golf dan selam," ujar Zuhdi Yahya di Samarinda, Senin.
Beberapa cabang olahraga, kata dia, menambahkan karena persoalan infrastruktur dan fasilitas, misalnya, layar dan selam harus di Berau karena di sana terdapat perairan (laut) yang sesuai standar untuk pertandingan sehingga dijadikan tempat latihan.
Hal yang sama terjadi pada cabang olahraga squash, boling dan menembak. Infrastruktur dan fasilitas terbaik ada di Balikpapan. Bahkan, lapangan tembak Balikpapan yang dibangun untuk PON XVII-2008 di Kaltim kini tercatat terbaik di kawasan Asia Tenggara.
"Khusus golf, sebenarnya bisa saja diselenggarakan di Samarinda namun untuk sementara ini bisa saja di Balikpapan," katanya seraya menambakan bahwa salah satu alasan golf di Balikpapan karena atletnya banyak tinggal di "Kota Minyak" itu dan sebagian sudah bekerja.
Menyinggung tentang khabar tentang akan ada penambahan tiga cabang olahraga di PON Riau, yakni hoki, dansa dan drumband, ia menjelaskan bahwa pihaknya belum menerima berita itu secara rersmi dari PB (Panitia Besar) PON Riau.
"Seandainya itu benar, maka tidak serta merta Kaltim akan ikut dalam tiga cabang itu, meskipun pada PON 2008 di Kaltim banyak menyumbang emas," ujarnya.
Alasan utama, kata Zuhdi, pihaknya masih fokus kepada pembinaan 39 cabang olahraga. Selain itu, pertimbangan lain karena tuiga cabang tersebut tidak dari awal ditetapkan maka mereka tidak punya data terbaru tentang prerstasi para atletnya.
"Kondisi empat tahun silam (PON 2008 Kaltim) tentu berbeda dengan sekarang meskipun tiga cabang ini menyumbang emas cukup signifikan sehingga Kaltim menduduki tiga besar setelah Jawa Timur dan DKI Jakarta," ujarnya.
Hal paling krusial, katanya menambahkan bahwa dana dari APBD untuk Puslatda 2012 mencapai Rp80 miliar untuk 39 cabang olahraga sehingga jika ada penambahan atlet dan pelatih tentu tidak sesuai perhitungan.(*)