Samarinda (ANTARA) - Dua program inovasi publik milik Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur berhasil lolos seleksi babak pertama dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) yang digelar oleh Kementerian PAN-RB.
Kepala Dinas Perkebunan, Ujang Rachmad kepada awak media di Samarinda, Kamis, mengatakan dua program unggulan tersebut kini sudah dalam proses penilaian tahap kedua untuk masuk ke babak TOP 99.
"Kami bersyukur program yang kami tawarkan akhirnya bisa lolos seleksi, karena berdasarkan data banyak sekali pesaing dari luar daerah, berdasarkan data program inovatif yang masuk ke Kementerian PAN-RB tahun ini mencapai 3.156 proposal," kata Ujang.
Ia menegaskan bahwa Dinas Perkebunan Kaltim mengirimkan dua program, yakni Gebrak Malonan dan SMS BunKaltim pada pertengahan April lalu dan ternyata keduanya berhasil lolos dalam seleksi tahap pertama atau Desk Evaluation.
"Saat ini kami menunggu hasil selanjutnya. Semua proposal program inovasi layanan publik yang lolos tahap pertama akan disaring lagi menjadi 99 proposal terbaik atau lebih dikenal dengan Top 99," kata Ujang.
Menurut dia, event ini merupakan kedua kalinya keterlibatan Disbun mengikuti program inovasi layanan publik dan bukan semata-mata untuk mendapatkan penghargaan.
Namun didasari ingin memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat, khususnya sektor perkebunan, kata dia.
Ujang menjelaskan Disbun mengembangkan program Gebrak Malonan yang merupakan program penyelamatan plasma nutfah lada lokal asli Kaltim melalui kegiatan ekstensifikasi dan intensifikasi.
Sedangkan SMS Bunkaltim merupakan inovasi Dinas Perkebunan dalam penyampaian informasi harga tandan buah segar kelapa sawit kepada sejumlah petani pekebun. *