Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Puluhan hektare sawah di Kelurahan Tani Makmur, Kecamatan Loa Janan Ilir, Samarinda, Kalimantan Timur, terendam banjir.
"Akibat derasnya hujan yang mengguyur Kota Samarinda sejak Senin sore hingga malam, sawah kami yang berisi tanaman padi berusia tiga minggu terendam," tutur salah seorang petani, Sulaiman, Selasa.
Genangan air kemungkinan disebabkan tidak adanya saluran air di sebuah perumahan yang berada tak jauh dari sawah warga serta akitivitas penambangan batu bara.
"Sejak adanya perumahan yang berada tak jauh dari sawah kami setiap hujan yang berlangsung hanya dua jam, air langsung menggenangi sawah kami. Kondisi ini diperparah sejak adanya aktivitas penambangan batu bara dan air limbah batu bara tersebut menyebabkan tanaman padi kami rusak," kata Sulaiman.
Sulaiman yang mengaku memiliki satu hektare sawah yang terendam banjir mengalami kerugian hingga Rp5 juta.
"Padi-padi tersebut rusak dan tidak akan tumbuh lagi sebab sejak kemarin terendam. Satu hektare sawah yang terendam menyebabkan kerugian hingga Rp5 juta sebab selain biaya pengerjaan sawah yang menggunakan traktor, harga bibit padi yang rusak juga cukup mahal. Sawah yang terandam tersebut milik belasan petani yang selama ini hanya mengandalkan hasil penjualan padi," ujar Sulaiman.
Ia berharap pemerintah segera mencari solusi untuk membantu petani yang sawahnya terendam banjir.
"Selama ini kami hanya mengandalkan hidup dari sawah yang jumlahnya tidak sebanding dengan luas tambang batu bara yang ada di Samarinda. Kami berharap pemerintah membantu kami sebab para petani di sini hanya mengandalkan padi sebagai sumber kehidupan," katanya.
"Selain kami jual hasil padi ini, juga kami konsumsi. Namun jika banjir ini merusak tanaman padi petani, kami tidak tahu lagi harus bagaimana dan kondisi ini setiap tahun terjadi," kata Sulaiman.
Selain merendam tanaman padi, banjir juga mengancam berbagai tanaman lainnya seperti cabe dan jagung yang berada di Kelurahan Tani Aman. (*)
Puluhan Hektare Sawah Di Samarinda Terendam Banjir
Selasa, 10 Januari 2012 20:46 WIB