Sangatta (ANTARA News Kaltim) - Banjir yang melanda lima desa di dua kecamatan di Kabupaten Kutai Timur Kalimantan Timur mengakibatkan kerugian petani sebab puluhan hektare lahan padi rusak.
Camat Telen, Bayau Sargius, Selasa, mengatakan, banjir yang cukup besar pekan lalu terjadi selama empat hari dan melanda dua desa, yakni Desa Long Noran dan Marahaloq.
"Banjir sudah berakhir dan airnya sudah surut, tetapi kerugian petani akibat musibah itu sangat besar, karena padi gunung yang mulai menguning terendam banjir dan rusak. Begitu juga tanaman sayuran dan palawija terendam banjir, tertimbun pasir dan lumpur," katanya.
Dia memastikan padi gunung milik petani di dua desa itu gagal panen sebab semuanya terendam air dan tertimbun pasir atau tanah yang dibawa arus air.
"Kami belum bisa menghitung secara rinci berapa kerugian dari akibat banjir tersebut, sebab masih diinventarisai masing-masin kepala desa. Kerugiannya apa saja masih menunggu laporan dan rekap lengkap, untuk saya laporkan kepada pemkab melalui Badan Penanggulanga Bencana Daerah (BPBD) Kutai Timur" kata Bayau.
Yang pasti kerugian petani mencapai puluhan juta rupiah jika dihitung secara materil karena setiap kepala keluarga memiliki ladang padi. Jika setiap kepala keluarga saja memiliki satu hektare ladang padi gunung dengan penduduk 90 kepala keluarga maka 90 hektare padi ladang rusak.
Sedangkan Camat Batu Ampar Darmansyah mengatakan banjir juga merendam tiga desa atau sekitar 150 kepala keluarga yang paling parah.
"Empat hari banjir besar itu merendam seribu lebih rumah warga tiga desa, yakni Desa Mawai Indah, Batu Timbau dan Telaga. Bahkan pasar tradisional yang berada di Batu Timbau dikosongkan dan pindah ke bagian darat yang berjarak sekitar 1 kilometer dari lokasi pasar," katanya.
Bahkan, kata Darmansyah, banjir besar menyebabkan satu buah jembatan sepanjang 20 meter di Desa Wahai Indah terendam sehingga tidak bisa dilalui kendaraan dan warga. Akibatnya warga harus memutar cukup jauh dari daerah Libas.
Darmansyah dan Sargius Bayau mengatakan, banjir sudah surut dua hari lalu, namun kerugian warga mengalami kerugian yang besar. Sampai sekarang juga belum ada yang menerima bantuan dari pemerintah dan pihak swasta.
"Tidak ada bantuan untuk warga, tetapi tidak dipersoalkan warga karena sudah biasa dialami di wilayah pedalaman," katanya. (*)
Banjir Kutai Timur Rusak Puluhan Hektare Sawah
Selasa, 28 Februari 2012 20:18 WIB