Mahakam Ulu (ANTARA) - Badan usaha milik desa (BUMDes) di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Provinsi Kalimantan Timur, bersiap membuka unit usaha air minum dalam kemasan (AMDK) baik dalam kemasan gelas maupun botol plastik dengan memanfaatkan air terjun di desa setempat.
"Air bersih yang ada sekarang sudah dimanfaatkan oleh masyarakat untuk dikonsumsi sehari-hari, baik untuk minum, mandi, cuci dan kebutuhan lainnya," ujar Direktur BUMDes Kampung Batu Majang, Kecamatan Long Bagun, Kabupaten Mahakam Ulu, Vensesius Idum di Mahakam Ulu, Sabtu.
Air tersebut dialirkan ke rumah-rumah warga dengan sistem gravitasi sehingga tidak perlu menggunakan tenaga listrik. Sedangkan untuk unit usaha AMDK yang direncanakan, pihaknya sudah menyiapkan lokasi dan bangunan yang akan digunakan untuk tempat produksi.
Tempat produksi sudah ditetapkan di bangunan yang dulunya adalah Sekretariat Unit Pelaksana Kegiatan (UPK) ketika masih berjalannya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM). Sejak program itu tidak diperpanjang pada tahun 2014 maka bangunan tersebut tidak digunakan lagi.
Ia melanjutkan, tahun 2019 ini ia bersama Pemerintah Kampung Batu Majang sedang menyiapkan segala sesuatunya yang masuk dalam pra-produksi, seperti jaringan pipa hingga bak penampungan air.
Sementara untuk uji kelayakan sudah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Mahulu dan dinyatakan layak, sehingga yang perlu ditindaklanjuti adalah sertifikasi dari Balai POM, izin usaha, dan sertifikasi lain yang diperlukan.
Jika tahun 2019 ini semua prakondisi sudah beres maka dilanjutkan tahun 2020 dengan melakukan pengadaan mesin pengolahan air tersebut, sekaligus pengadaan generator set (genset) karena saat ini listrik dari PLN masih dalam pendirian tiang.
Kalaupun ke depan sudah listrik PLN, katanya, pihaknya tetap membutuhkan genset, sehingga jika sewaktu-waktu listrik PLN padam, maka unit pengolahan AMDK masih bisa beroperasi dengan menggunakan genset.
Sementara Imam Subarkah, Tenaga Teknis Gerbangmas Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Kampung Mandiri (P2MKM) Mahulu, saat melakukan pendampingan kepada pengurus BUMDes di kampung itu, mengatakan bahwa sudah benar adanya keinginan membuat AMDK karena melimpahnya air dari pegunungan.
"Namun yang perlu disiapkan pengurus BUMDes mulai sekarang adalah merancang sistem pemasaran karena saat ini sudah banyak AMDK produksi luar daerah yang dijual di sini. Untuk itu harus dirancang bagaimana konsumen lebih mudah dan lebih murah mendapatkan AMDK produksi Batu Majang," ucap Imam.