Tanjung Redeb (ANTARA News Kaltim) - Warga Desa Rantau Panjang, Kecamatan Teluk Bayur, Kabupaten Berau, Kaltim berhasil mengembangkan jeruk unggul, jenis Jeruk Borneo Prima, yakni hasil "okulasi" (penempelan) jeruk lokal Kalimantan dengan "Javaness Cytroen".
Dilaporkan di Tanjung Redep, Rabu warga yang tergabung dalam
Kelompok Tani Sehati I, II dan Sehati Mekar berhasil mengembangkan bibit jeruk unggul hasil Jeruk Borneo Prima, bibit unggul hasil okulasi (menempel atau istilah Inggris, budding) antara jeruk lokal Kalimantan dengan "Javaness Cytroen" oleh Balai Penelitian Buah sub Tropika Malang.
Sebelumnya Kelompok tani ini pernah bertolak ke Kota Batu di Malang, Jawa Timur untuk belajar mengembangkan beberapa tanaman unggulan daerah itu, misalnya Apel Malang dan buah naga.
"Warga disana juga memiliki rumah pengemasan apel. Industri rumah tangga di sana berkembang seperti keripik apel, dodol apel, minuman cuka apel dan sirup apel, " ujar kata Rohdi dari kelompok tani saat ditemui di area pembibitan Jeruk Borneo Prima, Kampung Rantau Panjang.
"Pertumbuhan ekonomi sangat berkembang pesat, seperti itulah kiranya, yang ingin dikembangkan oleh kelompok tani ini. Kuncinya merawat bibit jeruk ini dengan tekun. Selain tekun juga kreatifitas pekebun jeruk harus kita akui," papar Rohdi.
Jika berhasil, maka Rohdi yakin Kabupaten Berau memiliki kebun raya jeruk berkualitas tinggi, yang produksinya siap merebut pangsa pasar lokal maupun luar daerah.
Di samping mampu meningkatkan tarap hidup dan kesejahteraan para petani jeruk daerah.
Rohdi menceritakan latar belakang pembibitan jeruk Borneo, bahwa sejak tahun 2007 kelompok taninya mendapat bantuan bibit jeruk dari PT. Berau Coal (BC) sebanyak masing-masing 200 pohon untuk tiap kelompok.
Dalam perjalanannya ternyata hasil yang ada tidak memuaskan, hanya sebagian kecil bibit yang bisa tumbuh itupun dengan hasil buah yang berukuran kecil dan rasa tidak manis.
Rohdi bersama kelompok tani lain belajar ke Sangata , di Kabupaten tetangga itu membudidayakan bibit jeruk Borneo Prima. Yang tiga tahun berbuah, buahnya sebesar Sunkist, bahkan Rohdi sempat pula ke Malang, menyaksikan budi daya apel di kota Batu.
Biji jeruk Borneo segera dipesan dari luar daerah, di bedeng semai biji bisa tumbuh dengan baik, demikian juga di lapangan hirngga kini beberapa yang tumbuh sehat batang bawah pohon dijadikan enteris untuk okulasi dengan bibit anakan asal biji jeruk Javaness Cytroen.
Setelah usia sekitar tiga bulan dan tumbuh sehat, dari pohon enteris bibit hasil okulasi dipindah ke polyback, selanjutnya dirawat di bedeng semai untuk beberapa bulan lagi sampai tumbuh sehat dan siap ditanam di lapangan.
Guna memenuhi kebutuhan bibit tiga kelompok tani yang ada diperlukan sekitar sebanyak 20 ribu bibit Jeruk Borneo Prima, sementara saat ini sudah tersedia sekitar 5.000 bibit siap tanam.(*)
Jeruk Unggul Berhasil Dikembangkan Di Berau
Rabu, 2 November 2011 9:02 WIB