Paser (ANTARA) - Masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi pembangunan bandara Kabupaten Paser saat ini belum tersentuh layanan air bersih, mereka berharap ada program hibah air untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
"Desa Rantau Panjang yang menjadi lokasi pembangunan bandara masih ada 300 kepala keluarga (KK) yang belum tersentuh layanan air bersih," Kata Kepala Desa Rantau Panjang Kecamatan Tanah Grogot Sabri di Tanah Grogot, Kamis.
Ia berharap ada program MBR untuk pemasangan jaringan air bersih ke rumah-rumah untuk 300 KK.
Sabri menyebut pembangunan pipa induk di desa itu sudah dilakukan pada tahun 2022 lalu. Sumber dananya dari aspirasi anggota DPRD Kaltim dan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Paser.
Selain memerlukan layanan air bersih, kata Sabri, masyarakat juga menginginkan adanya perbaikan jalan. Usulan perbaikan jalan, telah disampaikan ke Pemda Paser melalui Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang).
Sabri bersyukur layanan listrik telah sepenuhnya dirasakan warga Desa Rantau Panjang.
"Hanya saja jaringan telekomunikasi belum sepenuhnya dirasakan masyarakat di beberapa tempat, seperti internet yang hanya lancar di Kantor Desa saja, selebihnya tidak bisa mengakses internet" katanya
Dia mengaku telah menyampaikannya ke Pemda Paser melalui Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian dan Telkom.
"Untuk pembangunan tower kita masuk prioritas dan daftar tunggu," katanya.