Samarinda (ANTARA Kaltim) - Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak mengharapkan kepada Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Kaltim harus bisa membuat petani semakin maju.
Kuncinya kata Awang, semua petani harus mengembangkan sistem pertanian dengan menggunakan teknologi untuk mendukung sarana pertanian agar tidak mengalami penurunan produksi pada musim yang akan datang.
"Kehadiran HKTI harus memberikan harapan baru kepada para insan pertanian, dan khususnya para petani di Kaltim. Harapan baru itu bagaimana mewujudkan kesejahteraan dan kedaulatan pangan dalam rangka ketahanan pangan," kata Awang Faroek Ishak saat membuka Musyawarah Daerah IV DPD HKTI Kaltim 2017 yang digelar di Hotel Selyca Samarinda.
Dikatakannya bahwa HKTI adalah sebuah organisasi sosial di Indonesia yang berskala nasional, berdiri sendiri dan mandiri yang dikembangkan berdasarkan kesamaan aktivitas, profesi dan fungsi di dalam bidang agrikultur dan pengembangan pedesaan, sehingga memiliki karakter profesional dan persaudaraan.
Awang Farok mengharapkan HKTI harus dapat meningkatkan pendapatan, kesejahteraan, harkat dan martabat insan tani, penduduk pedesaan dan pelaku agribisnislainnya melalui pemberdayaan rukun tani komoditas usaha tani dan percepatan pembangunan pertanian serta menjadikan sektor pertanian sebagai basis pembangunan nasional.
"Sebagai wadah penghimpun segenap potensi insan tani Indonesia dan atau Rukun Tani dengan berbagai jenis komoditas usaha tani, HKTI Kaltim dapat menggerakkan dan mengarahkan perjuangan insan tani di Kaltim dalam mewujudkan swasembada pangan di Kaltim," kata Awang Faroek.
Menurutnya, langkah-langkah konkrit yang akan dilakukan HKTI ke depan adalah upaya mewujudkan pertanian yang makmur, gemah ripah loh jinawi yakni melalui pendekatan terhadap petani dan memberikan pendampingan, sosialisasi, dukungan alat pertanian dan pemberian bibit guna mewujudkan serta dukungan terhadap keselarasan program pemerintah.
"Selain itu, HKTI punya kekuatan lain untuk meningkatkan kualitas pertanian dengan meningkatkan sumber daya para petani yang terampil dalam teknologi pertanian. Begitu juga memiliki kemampuan mengelola pupuk organik, serta mampu mengatasi pertanian bila terserang hama," ujarnya. (Humas Prov Kaltim)