Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kodam VI/Mulawarman melakukan bedah dua unit rumah tidak layak huni milik warga miskin di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, agar mereka merasakan kenyamanan tempat tinggal karena selama ini tidak sanggup memperbaiki rumahnya.
"Kami berharap melalui bedah rumah ini dapat memberikan kenyamanan bagi warga yang menerimanya. Ini merupakan salah satu bentuk bakti sosial TNI AD dalam rangkaian peringatan Hari Juang Kartika ke-72," ujar Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Sonhadji, S.I.P di Samarinda, Jumat.
Hal itu dikatakan Sonhadji setelah menjadi inspektur upacara peringatan Hari Juang Kartika di Stadion Madya Sempaja, Samarinda. Upacara yang diikuti sekitar 700 peserta ini juga dirangkai dengan penyerahan kunci rumah bagi dua warga yang menerimanya.
Sonhadji menyerahkan kunci bedah rumah atas nama Bahtiar yang tinggal di Jalan Barito, Gang Rahmat, RT 18, Kecamatan Samarinda Seberang, kemudian kepada Dariyanto yang tinggal di Jalan Mandala, RT 12, Lempake, Kecamatan Samarinda Utara.
Selanjutnya Pangdam juga memberikan santunan kepada 2.976 orang warakawuri, pemberian sembako sebanyak 27.152 paket bagi warga kurang mampu.
Acara juga dilanjutkan dengan donor darah yang melibatkan 20.460 peserta donor, khitanan massal sebanyak 2.486 anak, operasi bibir sumbing sejumlah 247 orang, operasi katarak bagi 2.668 orang, dan pengobatan massal bagi 19.262 orang.
Tampak Pangdam VI/Mulawarman dan rombongan meninjau bakti sosial donor darah, khitanan massal dan pengobatan massal setelah melakukan upacara.
Sedangkan di bidang karya bakti, telah dilaksanakan penanaman 149.490 bibit pohon di seluruh wilayah. Sejumlah kegiatan ini diharapkan dapat menjadi bagian dari upaya peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia.
Masih dalam rangkaian Hari Juang, sebelumnya juga telah dilaksanakan syukuran, ziarah, doa bersama di sejumlah tempat ibadah, dan lomba lari 10 km yang dilaksanakan secara serentak di seluruh Kodam dan melibatkan 67.328 orang dari berbagai kalangan.
Sementara upacara peringatan Hari Juang di Stadion Sempaja ini juga menampilkan drama kolosal yang menceritakan perjuangan di Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara. Acara juga dimeriahkan dengan demontrasi beladiri ala militer.
Dalam amanat Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono yang dibacakan Pangdam VI/Mulawarman, dikatakan bahwa Palagan Ambarawa adalah simbol kemanunggalan TNI AD dan rakyat.
Hubungan antara TNI AD dan rakyat bukanlah sebatas hubungan profesionalitas, namun lebih dari itu, TNI AD memiliki hubungan biologis dengan rakyat karena dilahirkan dari rakyat sehingga senantiasa membela dan memperjuangkan untuk kepentingan rakyat.
"Sebaliknya, rakyat adalah pendukung dan penguat perjuangan TNI dalam setiap tugas yang diemban. Sebagai bagian dari komponen bangsa, TNI AD berkomitmen mendukung program pemerintah dengan mengoptimalkan fasilitas yang dimiliki," katanya. (*)