Jakarta (ANTARA Kaltim) - Direktur Utama Perum LKBN Antara Meidyatama Suryodiningrat mengatakan agar tidak ada lagi pihak-pihak yang mempertanyakan mengapa perlu ada Antara sebagai kantor berita nasional.
"Berita Antara adalah cerita bangsa Indonesia," kata Dirut Antara dalam sambutan peringatan 10 Windu Kantor Berita Antara di Auditorium Adhyana Wisma Antara, di Jalan Medan Merdeka Selatan 17, Jakarta, Rabu.
Dimas, panggilan akrabnya mengatakan empat pemuda yaitu Adam Malik, Albert Sipahoetar, Sumanang Soeriowinoto dan Pandu Kartawiguna; mendirikan kantor berita pada 13 Desember 1937 banyak yang mempertanyakan.
"Saat itu banyak yang mempertanyakan, untuk apa perlu kantor berita nasional kalau makan saja belum cukup," tuturnya.
Karena itu, untuk menepis pertanyaan-pertanyaan serupa pada masa kini, Dimas mengatakan Antara sebagai kantor berita nasional harus menjawab berbagai tantangan yang dihadapi.
Tantangan itu bukan hanya pada masa kini, tetapi juga kemungkinan tantangan di masa depan. Tantangan itu terutama dari generasi masing-masing zaman yang akan selalu hadir dengan kekhasan masing-masing.
"Tantangan bukan hanya dari generasi zaman 'now' tetapi juga generasi zaman esok," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pengawas Perum LKBN Antara Sutrimo mengatakan kedudukan dan pengaruh Antara sangat luar biasa. Generasi Antara saat ini mewarisi Antara dari para pendahulu yang sangat idealis.
"Alumni Antara banyak yang jadi petinggi di negara ini. Adam Malik bahkan menjadi wakil presiden," tuturnya.
Sutrimo mengingatkan tantangan Antara ke depan semakin banyak. Karena itu, Antara harus bekerja secara profesional dengan tetap memanfaatkan kemajuan teknologi. (*)
Dirut: Jangan Ada Lagi yang Mempertanyakan Antara
Rabu, 13 Desember 2017 13:37 WIB