Samarinda (ANTARA Kaltim) - Luncuran dana desa dari APBN dan alokasi dana kampung (ADK) dari APBD Kabupaten Mahakam Ulu, diyakini mampu menciptakan kemandirian masyarakat kampung karena pembangunan fisik dan mental terus dilakukan.
"Anggaran dari dana desa dan ADK bukan hanya untuk membangun infrastruktur di kampung-kampung, tapi juga untuk meningkatakan kapasitas warga sehingga secara perlahan masyarakat akan cerdas dan bisa membentuk kampung menjadi mandiri," ujar Camat Laham, Kabupaten Mahakam Ulu, David di Samarinda, Selasa.
Anggaran yang diturunkan tersebut, lanjutnya, untuk pemenuhan infrastruktur dasar saja sudah bisa meningkatkan kapasitas atau kecerdasan masyarakat, seperti di Kampung Nyaribungan yang tahun ini menggunakan dana desa untuk pengadaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) senilai Rp532 juta.
Dari adanya listrik di kampung, maka anak-anak sekolah bisa belajar dengan tenang karena sebelumnya belajar menggunakan lampu tempel atau penerangan tradisional, sehingga lampu listrik ini bisa membuat anak sekolah lebih pintar dan cerdas yang berarti kapasitas dirinya akan meningkat.
Sedangkan dari ADK bisa digunakan untuk kebutuhan lain yang mendukung peningkatan kapasitas masyarakat seperti untuk pelatihan sesuai dengan potensi lokal, sehingga masyarakat yang sebelumnya tidak memiliki keahlian di bidang tertentu, mulai terampil dan bisa menambah pendapatan dari keterampilan tersebut.
"ADK dan dana desa telah mengubah cara pandang warga di Kecamatan Laham, termasuk mampu menggugah semangat gotong royong. Warga juga mendapat penghasilan karena anggaran dari dana desa dan ADK digunakan secara swakelola sehingga masyarakat juga merasa memiliki dari hasil pekerjaan yang dilakukan bersama," kata David.
Selain untuk pengadaan listrik, dana desa 2017 di Kampung Nyaribungan juta digunakan untuk pelatihan bagi pengurus Badan Usaha Milik Kampung (BUMKam) senilai Rp133,58 juta.
Melalui pelatihan BUMKam yang merupakan lembaga ekonomi lokal ini, tentu diharapkan mampu mengembangkan potensi ekonomi secara maksimal bagi kemajuan masyarakat sekaligus untuk menambah pendapatan asli kampung.
Sementara di Kampung Danum Paroy yang tahun ini mendapat dana desa Rp922,77 juta, antara lain digunakan untuk pembangunan jembatan senilai Rp350,28 juta, pembangunan rumah mesin listrik Rp17,51 juta, pembangunan mess pegawai Puskesmas Pembantu Rp139,85 juta, dan untuk pembuatan lapangan bulu tangkis Rp55,8 juta.
Tahun ini, lanjutnya, lima kampung di Kecamatan Laham total menerima dana desa senilai Rp4,98 miliar.
Diyakini dana tersebut secara perlahan bisa mengangkat status kampung yang dulunya dianggap terisolasi, kini sudah mulai terbuka aksesnya karena bisa membangun jalan maupun jembatan, bahkan warga mulai berdaya karena digunakan pula untuk pengembangan ekonomi.
Seperti di Kampung Muara Ratah yang antara lain untuk pemberdayaan kelompok tani berupa kolam ikan sistem terpal senilai Rp220,48 juta, pemberdayaan kelompok tani berupa pengadaan bibit kedelai senilai Rp72,7 juta, dan pemberdayaan kelompok perempuan berupa pelatihan keterampilan senilai Rp50 juta. (*)