Penajam (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, belum memutuskan memberlakukan larangan penggunaan elpji bersubsidi atau elpiji tabung ukuran tiga kilogram bagi pegawai negeri sipil di daerah setempat.
"Pemerintah kabupaten hingga kini belum mengambil keputusan menyangkut larangan PNS (pegawai ngeri sipil) gunakan elpiji bersubsidi," ungkap Sekretaris Kabupaten Penajam Paser Utara Tohar, ketika ditemui di Penajam, Senin.
Menurut sekkab, untuk menerapkan atau memberlakukan aturan larangan penggunaan elpiji tabung ukuran tiga kilogram bagi PNS atau Aparatur Sipil Negara (ASN) itu sangatlah sulit.
Di pasaran, lanjut Tohar, dijual elpiji tabung ukuran tiga kilogram dan 12 kilogram, dan penyalur tidak melakukan identifikasi pembeli masuk kategori tidak mampu, kurang mampu atau mampu secara ekonomi.
"Yang jelas kebijakan untuk elpiji 3 kilogram itu hanya diperuntukan bagi warga yang kurang dan tidak mampu, jadi harus dimatangkan dulu regulasinya," ujarnya.
Dari survei di lapangan kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Penajam Paser Utara Rusli, saat ditemui terpisah, mayoritas PNS menggunakan elpiji tabung ukuran 12 kilogram.
"Rata-rata PNS atau ASN di Kabupaten Penajam Paser Utara gunakan elpiji 12 kilogram (nonsubsidi)," jelas Rusli yang juga mengaku menggunakan elpiji tabung ukuran 12 kilogram untuk keperluan memasak.
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disperindagkop UKM) Kabupaten Penajam Paser Utara saat ini masih mempelajari regulasi penerapan larangan PNS atau ASN menggunakan elpiji bersubsidi.
Instansinya lanjut Rusli, mempelajari dan melakukan kajian yang sesuai sebelum menerapkan kewajiban kepada ASN atau PNS untuk tidak menggunakan elpiji tabung ukuran tiga kilogram, di mana Kota Balikpapan dan Kabupaten Paser sudah menerapkan itu.
Selain itu untuk meringankan beban masyarakat tambah Rusli, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara bersama PT Pertamina (Persero) akan memasang sambungan jaringan gas (jargas) untuk 5.000 rumah tangga di daerah setempat.
"Kalau pemasangan itu sudah dilakukan, maka kebutuhan elpiji di wilayah Penajam Paser Utara akan berkurang dan penggunaannya lebih aman dan murah," ucapnya. (Kominfo PPU)