Samarinda (ANTARA News - Kaltim) - Hingga triwulan pertama 2011 impor non migas dari sejumlah negara ke Provinsi Kaltim sebesar 381 juta Dollar Amerika (USD), sedangkan tahun sebelumnya 425 juta US Dollar, sehingga nilai impor 2011 mengalami penurunan 10,46 persen.
Komoditi utama yang diimpor ke Kaltim antara lain, mesin-mesin atau pesawat mekanik dengan nilai 136 juta USD," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kaltim M Djaelani di Samarinda, Selasa.
Dilihat dari realisasi impor berdasarkan negara asal, maka nilai impor didominasi dari Amerika Serikat yang sebesar 79 juta USD, atau mengalami penurunan 1,86 persen ketimbang 2010 yang sebesar 80 juta USD.
Selanjutnya, diikuti Singapora sebesar 67 juta USD dan Australia sebesar 38 juta USD, Jepang dengan nilai 36 juta USD, dan Philipina dengan nilai 34 juta USD.
Dia melanjutkan, namun untuk impor mesin-mesin atau pesawat mekanik mengalami kenaikan hingga mencapai 5,22 persen dibandingkan dengan tahun lalu yang sebesar 130 juta USD.
Sementara impor pupuk pada triwulan pertama 2011 senilai 46 juta USD, dan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 34 juta USD, berarti mengalami kenaikan sekitar 34,76 persen.
Kemudian nilai impor kendaraan dan bagiannya pada 2011 sebesar 43,45 juta USD, sedangkan pada tahun lalu sebesar 42,69 juta USD, atau terjadi penurunan 1,77 persen dari nilai impor tahun sebelumnya.
Ditambahkannya, untuk realisasi perdagangan lintas batas di perbatasan Indonesia dengan Malaysia Timur (wilayah Tawao), dilakukan oleh orang perorangan masih dilakukan, namun tidak tercatat resmi oleh negara.
Transaksi ini dilakukan oleh para nelayan dengan penduduk perbatasan yang menggunakan "Buku Perahu" dengan tanpa Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) dan tanpa Pemberitahuan Impor Barang (PIB).
Pada triwulan pertama 2011 tidak ada catatan ekspor di daerah perbatasan, sedangkan komoditi yang diimpor menjadi semakin tinggi masuk di daerah sekitar lintas batas. ini berarti masyarakat di perbatasan semakin konsumtif terhadap barang-barang impor.
Barang-barang yang dimpor tersebut di antaranya minyak goreng, susu bubuk, penyemprot hama, minyak kelapa sawit, chain shaw, wafer apollo, pembasmi hama, minuman kaleng, kelengkapan rumah tangga, elektronik, mi instan, dan buah-buahan.
Adapun nilai impor untuk perdagagan lintas batas sampai pada triwulan pertama 2011 mencapai Rp2,073 miliar, sedangkan jenis komoditi yang diimpor Kaltim dari Tawao, Malaysia pada 2010 maupun 2011 hampir sama.(*)
Impor Non Migas Kaltim Turun 10,46 Persen
Selasa, 27 September 2011 15:02 WIB