Ujoh Bilang, Mahakam Ulu (ANTARA Kaltim) - Objek wisata batu dinding di Kampung Long Melaham, Long Bagun, Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, menjadi tempat favorit untuk melakukan swafoto bagi para tamu yang akan berurusan ke Ujoh Bilang, pusat pemerintahan kabupaten setempat.
"Baru kali ini saya mengunjungi batu dinding ini, memang cukup cantik, tinggal perlu dipoles sedikit agar lebih cantik sehingga daya tariknya lebih kuat dan banyak menyedot pengunjung," ujar pakar ekonomi Universitas Mulawarman Samarinda Aji Sofyan Effendi di Ujoh Bilang, Senin.
Kedatangan Sofyan ke Ujoh Bilang untuk suatu urusan pekerjaan dengan pemkab setempat. Bahkan, ia mengaku suatu saat akan kembali lagi ke Mahakam Ulu, setelah urusan yang pertama ini selesai, karena masih ada program lanjutan yang perlu diselesaikan.
Menurut ia, diperlukan infrastruktur dasar kepariwisataan untuk mendukung daya pikat batu dinding bagi siapa saja yang melihatnya, baik melihat secara langsung maupun bagi yang melihat dari berbagai media sebagai promosi.
Infrastruktur dasar pariwisata yang dimaksud Aji Sofyan, antara lain dermaga yang menyatu dengan batu dinding karena lokasinya persis di sungai, sehingga wisatawan yang berkunjung dan ingin berswafoto lebih ekspresif dan bisa menyatu dengan keindahan alam karunia Illahi tersebut.
Kondisi ini, lanjutnya, jelas sangat menguntungkan bagi Mahakam Ulu karena mendapat promosi gratis dan efektif, mengingat promosi yang paten adalah yang ditularkan dari mulut ke mulut yang didukung dengan bukti hasil swafoto.
"Apalagi jika swafoto tersebut disebarkan melalui berbagai media sosial, tentu dampaknya akan semakin besar," tambahnya.
Hal lain yang perlu dibangun adalah tangga yang dibuat senyaman mungkin dengan kemiringan standar, sehingga setiap pengunjung bisa menjangkau sampai atas dan menikmati panorama dari gunung dengan pandangan mata tak terbatas.
Bila perlu, lanjutnya, di atas gunung itu dibangun seperti balai-balai yang dilengkapi aneka kuliner sehingga bak negeri di atas awan, meski disadari hal ini membutuhkan biaya besar dan waktu lama.
Ia menambahkan, pengunjung dari luar daerah, bahkan luar negeri banyak yang akan tertarik singgah dan menikmati objek batu dinding itu, sehingga akan mendatangkan dampak ekonomi ikutan lebih luas bagi daerah, seperti terserapnya tenaga kerja mulai dari awak kapal, kuliner, hingga cinderamata khas.
"Batu dinding ini merupakan aset besar tak ternilai karena alam sudah menganugerahkan keindahan khusus untuk Mahakam Ulu, tinggal bagaimana kita mengelolanya secara ramah dan tetap menonjolkan kearifan lokal. Apalagi jika dalam pengembangannya dibuat paket wisata yang terkoneksi dengan arung jeram dan wisata budaya," ucap Sofyan. (*)