Penajam (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, meminta satuan kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat segera membenahi Jembatan Lawe-Lawe yang diduga menjadi penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas.
"Gundukan yang ada di jembatan itu cukup tinggi dan diduga menjadi pemicu seringnya terjadinya kecelakaan lalu lintas," kata Sekretaris Kabupaten Penajam Paser Utara Tohar, ketika ditemui di Penajam, Jumat.
Sekkab menyampaikan telah melakukan koordinasi dengan pihak Kementerian PUPR melalui Balai Jalan dan Jembatan yang berada di Kalimantan Selatan terkait kondisi jembatan Lawe-Lawe tersebut.
"Hasil koordinasi pemerintah kabupaten dengan Chevron Indonesie Company, pengerjaan jembatan itu telah dianggap selesai," jelas Tohar.
Sekkab berharap satuan kerja P2JN Kementerian PUPR yang ada di Kota Balikpapan segera turun menindaklanjuti persoalan jembatan di Jalan Provinsi Kilometer 14 Kelurahan Lawe-Lawe itu.
Jembatan yang dibangun menggunakan dana CSR (corporate social responsibility) Chevron Indonesie Company itu, gundukannya terlalu tinggi sehingga banyak pengendara sepeda motor yang melewatinya selalu oleng dan tidak sedikit yang kemudian terjatuh.
Sejak rampung dibangun pada 11 September 2017, hingga kini telah terjadi sedikitnya 24 kasus kecelakaan di jembatan itu.
Kecelakaan terakhir dialami sebuah truk yang menabrak tiang rumah warga karena kehilangan kendali, sebab sopir truk tidak mengetahui gundukan jembatan yang tingginya mencapai setengah meter dari jalan raya.
Sebelumnya juga sebuah mobil kehilangan kendali saat melalui jembatan itu karena sopir tidak mengetahui tingginya gundukan, hingga menabrak tiang rumah warga, serta banyak kendaraan roda dua juga yang terpental.
Kemudian mobil yang mengangkut ikan juga oleng keluar jalur jalan saat melalui jembatan tersebut, namun sopir bisa mengendalikan kembali kendaraannya sehingga tidak menabrak tiang lsitrik.
Warga juga berharap pemerintah segera menyikapi kondisi jembatan tersebut sebelum menelan korban jiwa karena setiap terjadi kecelakaan lalu lintas, mobil atau motor terpental sampai puluhan meter. (Kominfo PPU)