Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Yayasan Penyelamatan Orangutan Kalimantan atau Borneo Orangutan Survival Foundation menjalankan pola baru penyelamatan orangutan dengan menggandeng pihak swasta untuk mengelola pulau prapelepasliaran.
"Kami bekerja bersama PT Nusaraya Agro Sawit. Kami membangun pulau prapelepasliaran di kawasan perkebunan mereka di Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur," kata Chief Executive Officer BOSF Dr Jamartin Sihite dihubungi di Balikpapan, Selasa.
Menurut ia, PT Nusaraya Agro Sawit menyediakan lahan seluas 86 hektare untuk pulau pelepasliaran tersebut. Sebagai awalan, BOSF melepaskan 10 individu orangutan berbagai usia ke pulau tersebut.
"Lahan itu sangat luas. Lahan itu akan cukup untuk 30 orangutan," tambahnya.
Pulau prapelepasliaran adalah satu kawasan yang dibatasi parit selebar 5 meter dengan kedalaman 3 meter. Parit itu membatasi orangutan agar tetap berada di dalam pulau dan tempat itu harus memiliki sarana pendukung kehidupan orangutan.
"Pulau prapelepasliaran itu memang dibangun di atas hutan berkeanekaragaman hayati tinggi, yang dipisahkan perusahaan dari kebun sawit," jelas Humas BOSF Paulina Laurensia.
Ke-10 orangutan yang dilatih untuk kembali hidup liar di pulau tersebut diberangkatkan dari Samboja Lestari, Kutai Kartanegara pada Selasa sore. Mereka dibawa dengan mobil sepanjang malam hingga tiba di Muara Wahau di Rabu (6/9) pagi.
"Sengaja kita mulai jalan sore dan malam agar orangutannya tidak kepanasan," jelas Paulin.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sunandar Trigunajasa mengatakan bahwa kerja sama yang dijalin oleh sejumlah pemangku kepentingan dalam upaya konservasi orangutan dan habitatnya adalah pekerjaan besar bersama yang melibatkan semua pihak, pemerintah, masyarakat, organisasi kemasyarakatan, sampai pelaku bisnis.
"Mengingat semakin banyak daerah hutan yang dialihfungsikan, maka kita wajib semakin kuat menjaga hutan yang masih tersisa, sembari memulihkan yang sudah terlanjur rusak. Kita semua bisa berperan dalam menjaga hutan dan seisinya. Mari kita lakukan tugas dan fungsi kita masing-masing sebaik mungkin," kata Munandar. (*)
BOSF Gandeng Swasta Kelola Pulau Prapelepasliaran Orangutan
Selasa, 5 September 2017 22:19 WIB