Jakarta (ANTARA News) - Tim Densus 88 Antiteror masih menyelidiki motif dua orang tak dikenal yang menyerang Markas Polda Sumut dan mengakibatkan seorang anggota polisi Polda Sumut meninggal dunia pada Minggu dini hari.
"Motif masih didalami," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto saat dihubungi Antara, Minggu.
Menurut dia, Densus sudah menggeledah rumah salah seorang pelaku dan ditemukan beberapa barang bukti yang terkait dengan organisasi teroris ISIS.
"Di rumah pelaku ditemukan ada bendera, buku dan VCD tentang ISIS," katanya.
Ia menjelaskan kronologi kejadian bahwa dua pelaku loncat pagar Mapolda Sumut pada Minggu sekitar pukul 03.00 dini hari.
"Kejadian pukul 03.00 pagi, ada dua orang lompat kemudian menyerang dua anggota yang sedang beristirahat di pos II," katanya.
Pelaku menikam leher, dada dan tangan anggota polisi Aiptu M. Sigalingging sehingga akhirnya meninggal dunia. Melihat rekannya bersimbah darah, Brigadir E. Ginting langsung berteriak meminta bantuan anggota Brimob.
Selanjutnya sejumlah anggota Brimob yang berpatroli, datang dan melakukan penembakan peringatan, namun tak dihiraukan pelaku.
Bahkan pelaku sempat menyerang beberapa anggota Brimob tersebut.
Akhirnya Brimob melumpuhkan para pelaku dengan menembak dua pelaku tersebut.
"Satu pelaku berinisial AR tewas. Sedangkan seorang pelaku lainnya berinisial SP kritis," katanya.
Pelaku yang berinisial AR diketahui berasal dari Medan, Sumatera Utara.
Peristiwa penyerangan terhadap markas polisi pada Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah ini mengingatkan pada peristiwa teror bom bunuh diri yang dilakukan oleh teroris Nur Rohman di Mapolres Surakarta, Jawa Tengah, pada "H-1" Lebaran 1437 Hijriah atau 5 Juli 2016. (*)