Palu (ANTARA News) - Ketua Panitia Pusat Seleksi Bersama Masuk
Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) Ravik Karsidi mengatakan pelaksanaan
ujian masuk perguruan tinggi negeri berbasis komputer tidak terdampak
serangan siber ransomware.
"Untuk SBMPTN aman dari serangan virus karena kami sudah
mencegahnya melalui pusat kontrol," kata Ravik usai meninjau pelaksanaan
SBMPTN di Universitas Tadulako, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa.
Universitas Tadulako untuk pertama kalinya menyelenggarakan SBMPTN berbasis komputer dengan peserta 125 orang.
Sementara
jumlah keseluruhan peserta SBMPTN di universitas tersebut sebanyak
9.856 orang yang meliputi 2.320 orang dalam kelompok ujian sains dan
teknologi, kemudian 3.108 orang dalam kelompok sosial dan humaniora dan
4.418 orang dalam kelompok ujian campuran, sains dan teknologi serta
sosial dan humaniora.
Direktur Jenderal Pembelajaran dan
Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Intan
Ahmad menyatakan "sejauh ini, pelaksanaan SBMPTN 2017 berjalan lancar."
SBMPTN 2017 diikuti 797.738 peserta yang meliputi 776.878 peserta
ujian berbasis kertas dan 20.860 peserta ujian berbasis komputer.
Ujian diselenggarakan serentak oleh 42 panitia lokal di 85 perguruan tinggi negeri di Tanah Air.
Hasil
SBMPTN 2017 akan diumumkan pada 13 Juni 2017 mulai pukul 17.00 WIB dan
dapat diakses di laman http://pengumuman.sbmptn.ac.id. (*)
Panitia Pastikan SBMPTN Tak Terdampak Serangan Siber
Selasa, 16 Mei 2017 12:30 WIB